PAPUA,- Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz 2023 mengungkapkan kasus Organisasi Papua Merdeka (OPM) alias Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) memperoleh uang melalui dana desa. Setelah dilakukan pemeriksaan, terungkap dana desa itu digunakan untuk pembelian senjata api.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan bahwa hasil rampokan digunakan untuk membeli senpi,” kata Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz Kombes Polisi Donny Charles Go, Jum’at (9/6/2023).
Donny mengatakan, pada kasus pertama bermula dari perampokan yang dilakukan terhadap perangkat desa. Pelaku perampokan ini disebut merupakan bagian dari kelompok kriminal bersenjata (KKB).
“Korbannya adalah perangkat desa yang baru saja mengambil dana desa dari bank,” ujar Donny.
Kemudian kata Donny, kasus selanjutnya terungkap saat Polri sedang melakukan razia dan menangkap pelaku pembawa senjata api serta amunisi. Berdasarkan pemeriksaan, pelaku mengaku mendapatkan kedua benda itu dengan cara membeli dari tersangka lain yang telah lebih dulu diproses hukum.
“Sedangkan sumber dananya dari beberapa perangkat desa yang menggunakan dana desa,” tuturnya.
Kendati demikian, Donny belum menjelaskan secara gamblang terkait berapa total dana desa yang disalahgunakan untuk pembelian senpi maupun amunisi tersebut.
Sementara Kepala Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz 2023 Komisaris Besar Faizal Ramadhani mengatakan, dari 40 persen kasus senjata api ilegal yang diselidiki melibatkan dana desa.
Dalam pengungkapan kasus sebelumnya, Satgas Damai Cartenz menangkap Kepala distrik di Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, karena memberikan bantuan uang kepada OPM.
Tidak diketahui apakah MM memakai dana desa untuk membeli senjata bagi OPM. Namun kepala distrik berinisial MM itu diketahui menggunakan uang honor dan keuntungan penjualan BBM untuk membantu OPM untuk membeli amunisi.
“Berdasarkan keterangan tersangka didapat dari hasil keuntungan penjualan BBM dan honornya sebagai kepala distrik,” kata Donny Charles Go pada 8 Mei 2023.
Donny juga menyebut kepala distrik itu juga merupakan anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM).
Penulis: Habib
Editor: Rizal Kurniawan