JAMBI– Tudung merupakan salah satu warisan budaya yang mengatur cara berpakaiaan perempuan Jambi. Tradisi ini mengharuskan perempuan keluar rumah menggunakan kain untuk menutup kepala dan wajah, hingga hanya memperlihatkan mata saja. Kain penutup itu kemudian disebut sebagai Tudung.
Lahirnya tradisi Tudung tak terlepas dari sejarah yang panjang, sejak abad kee-7 Masehi. Pada masa itu, wilayah Jambi menjadi pusat perdagangan yang ramai, dengan pengaruh dari berbagai budaya dan agama seperti Hindu, Buddha dan Islam. Lalu terbentuklah sebuah kesepakatan untuk mengatur cara berpakaiaan para perempuan di Jambi saat itu.
Mulanya, tudung di Jambi terbuat dari serat pohon dan kulit kayu. Namun, seiring berjalannya waktu, perajin kain Jambi mulai menggunakan bahan katun yang lebih mudah ditemukan dan diolah. Bahan- bahan itu kemudian ditenun dengan cara manual dan teknik pewarnaan tradisional yang rumit.
Keunikan Tradisi Memakai Kain Tudung Jambi
Keunikan tradisi memakai kain tudung terletak pada motif dan desainnya. Setiap tudung Jambi memiliki motif yang beragam, seperti motif flora, fauna, serta kehidupan sehari-hari masyarakat Jambi. Kombinasi warna-warna cerah dan perpaduan motif yang khas menciptakan tampilan yang memikat dan mencerminkan keindahan alam Jambi.
Tudung Jambi juga memiliki nilai-nilai budaya yang kuat. Penggunaan tudung Jambi bukan hanya sebagai pakaian, tetapi juga sebagai simbol identitas budaya dan jati diri masyarakat Jambi. Masyarakat Jambi dengan bangga mengenakan tudung Jambi saat menghadiri acara-acara adat, upacara keagamaan, atau peristiwa penting dalam kehidupan mereka.
“Tanggung jawab menjaga budaya ini adalah pekerjaan seluruh lapisan masyarakat, bukan hanya pemerintahan daerah. Salah satu budaya yang perlu dilestarikan adalah Tudung Lingkup,” ucap Hilmar selaku Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek.
Selain nilai-nilai budaya, Tudung Jambi juga memiliki makna spiritual. Masyarakat Jambi mempercayai bahwa tudung Jambi memiliki kekuatan magis yang melindungi pemakainya dari energi negatif dan membawa keberuntungan.
Setiap motif dan warna yang terdapat di dalam Tudung Jambi memiliki arti dan pengaruh tertentu dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat Jambi menjaga tudung Jambi dengan penuh hormat dan kepercayaan, menganggapnya sebagai benda yang sakral dan penuh keberkahan.
Selanjutnya, Tudung Jambi juga memiliki peran sosial yang penting pada masyarakat Jambi. Tudung Jambi sering kali dianggap sebagai simbol status dan kehormatan. Pemilihan dan pemakaian Tudung Jambi yang indah dan berkualitas menjadi bagian dari identitas dan reputasi seseorang.
Oleh karena itu, pembuatan dan pemakaian Tudung Jambi telah menjadi mata pencaharian utama bagi banyak perajin kain di Jambi, serta memberikan kontribusi ekonomi bagi masyarakat setempat.
Tudung Jambi Masuk Jadi Deretan Seni Fashion Internasional
Tudung Jambi juga telah menarik perhatian dari luar negeri. Keindahan dan keunikan tudung Jambi telah diapresiasi dan dipamerkan di berbagai pameran seni dan fashion internasional. Hal ini membantu meningkatkan eksposur Tudung Jambi secara global, memperluas pemahaman tentang budaya Jambi, dan mendorong kebanggaan akan warisan budaya yang kaya.
Dalam perkembangannya, tudung Jambi juga telah menjadi objek kajian dan upaya pelestarian budaya. Berbagai langkah telah dilakukan untuk menjaga keaslian dan keberlanjutan tradisi tudung Jambi. Salah satu langkah tersebut adalah mendukung para perajin kain Jambi dalam pengembangan keterampilan dan pemahaman tentang teknik tradisional.
Selain itu, pemerintah dan organisasi budaya setempat juga berperan penting dalam mempromosikan tudung Jambi. Pameran seni dan fashion, festival budaya, serta kerjasama dengan perajin dan desainer lokal maupun internasional digelar untuk meningkatkan apresiasi dan pemahaman tentang keunikan tudung Jambi. Melalui upaya ini, tudung Jambi semakin dikenal di kancah nasional maupun internasional, dan menjadi sumber kebanggaan bagi masyarakat Jambi.
Editor: Ani