Desa Wisata Kelawi: Pesona Keindahan Wisata Bahari di Ujung Selatan Lampung

Desa Wisata Kelawi yang terletak di Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan, merupakan salah satu destinasi wisata yang semakin populer di Indonesia. Desa Wisata Kelawi dikenal karena keindahan alamnya, termasuk Pantai Minang Rua yang terkenal dengan hamparan pasir putih sepanjang 10 kilometer.
Desa Wisata Kelawi dikenal karena keindahan alamnya, termasuk Pantai Minang Rua yang terkenal dengan hamparan pasir putih sepanjang 10 kilometer. Sumber Foto: Dok. Jadesta
Desa Wisata Kelawi dikenal karena keindahan alamnya, termasuk Pantai Minang Rua yang terkenal dengan hamparan pasir putih sepanjang 10 kilometer. Sumber Foto: Dok. Jadesta

Kolomdesa.com, Lampung SelatanDi balik deretan perbukitan di ujung selatan Pulau Sumatra, terdapat sebuah desa dengan potensi wisata bahari yang luar biasa. Desa itu adalah Desa Kelawi yang terletak di Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan, Bandar Lampung.

Desa yang baru dimekarkan tahun 2000 ini memiliki banyak potensi alam, ekonomi, dan wisata. Bahkan, kini, Desa Kelawi pun sudah cukup ramai dan dikenal oleh para pelancong karena keelokan salah satu pantainya, yakni Pantai Minang Rua.

Desa Kelawi memiliki garis pantai yang cukup panjang, yakni sepanjang 9,8 km. Dengan garis pantai yang panjang itu, Desa Kelawi pun memiliki potensi wisata bahari yang beragam.

Tak hanya memiliki pantai yang eksotis, Desa Kelawi juga memiliki Green Canyon, Taman Bawah Laut, Air Terjun Jamara, Air Terjun Khaja Saka, Batu Alif, dan Goa Lalay. Ada pula jumping spot yang dapat memacu adrenalin untuk pelancong yang menggemari wisata ekstrem.

“Seluruh pantai di Desa Kelawi dikelola dengan baik di bawah pengawasan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Kelawi Mandiri bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis),” ungkap Rian Haikal, Sekretaris BUMDesa Kelawi Mandiri, Senin (20/1/2025).

Selain itu, pantai yang dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) ini adalah pantai yang memiliki penangkaran penyu sendiri. Pasalnya, pantai ini seringkali menjadi tempat persinggahan bagi penyu-penyu ketika bermigrasi untuk bertelur. 

“Pada saat musim bertelur penyu, Pokdarwis akan berjaga malam untuk menyelamatkan telur-telur tersebut dan berusaha merawat telur tersebut hingga menetas,” tutur Rian.

Setelah proses penetasan, kemudian bayi-bayi penyu (tukik) akan dilepas liarkan ketika mereka sudah memasuki usia yang cukup untuk bertahan hidup. Jika beruntung, para wisatawan bisa ikut turut serta menjadi bagian di dalam rangkaian acara pelepasan tukik-tukik tersebut. 

Bicara potensi wisata, Desa Kelawi tidak hanya punya pantai tapi juga memiliki daya tarik agrowisata. Desa ini terkenal akan varietas alpukat dan pisang yang bernama Pipit Kelawi yang telah memiliki hak paten dan sertifikasi. 

Untuk mengembangkan agrowisata alpukat, Desa Kelawi menginisiasi program “1 KK, 2 Pohon Alpukat”. Lewat program ini, setiap keluarga diminta untuk menanam dua bibit alpukat. Guna membantu pembibitan, desa pun sudah menyediakan green house sendiri.

Desa Wisata Kelawi: Pesona Keindahan Wisata Bahari di Ujung Selatan Lampung
Green Canyon merupakan sebuah laguna yang memiliki air yang jernih berwarna hijau dan dikelilingi banyak pepohonan rindang. Sumber Foto: Dok. Jadesta

Surga Pecinta Wisata Bahari

Desa Wisata Kelawi dikenal karena keindahan alamnya, termasuk Pantai Minang Rua yang terkenal dengan hamparan pasir putih sepanjang 10 kilometer. Pasir putih ini merupakan hasil dari reklamasi alami akibat pembangunan jalan tol.

Pantai yang dikelola oleh Pokdarwis Minang Rua Bahari ini memiliki keunikan tersendiri. Hamparan pasir pantainya terbentuk karena reklamasi alami akibat dari dampak pembangunan jalan TOL Bakauheni – Terbanggi Besar.

“Pantai ini memang menjadi primadona para wisatawan yang berkunjung ke Desa Kelawi. Selain keramahan warga desa, sepanjang bibir pantai memiliki pasir putih yang dijaga penuh kebersihannya,” jelasnya.

Selain itu, di pantai terdapat banyak spot-spot wisata lainnya yang bisa dikunjungi dan tersebar di sekitar destinasi wisata pantai ini. Seperti Green Canyon, Taman Bawah Laut, Air Terjun Jamara, Air Terjun Khaja Saka, Goa Kelelawar, Spot Jumping, dan Batu Alif.

Green Canyon merupakan sebuah laguna yang memiliki air yang jernih berwarna hijau dan dikelilingi banyak pepohonan rindang. Dasar laut di Green Canyon tidak terdapat pasir laut, melainkan bebatuan sungai.

Untuk menuju spot wisata Green Canyon, para pengunjung harus trekking terlebih dahulu melewati hamparan perkebunan jagung. Waktu yang dibutuhkan untuk trekking sedikitnya 10-15 menit atau menggunakan jasa sewa perahu nelayan sekitar dan akan dipandu oleh tour guide lokal.

Taman Bawah Laut di Pantai Minang Rua merupakan sebuah keistimewaan bagi para pengunjung yang ingin melakukan kegiatan snorkeling dan free dive. Lokasi nya yang dekat dengan Green Canyon menjadikannya spot wisata yang wajib untuk dikunjungi. 

Selain menikmati keindahan terumbu karang, para pengunjung bisa menjumpai ikan-ikan yang cantik dan berfoto dengan Ikan Nemo di kedalaman 1 hingga 3 meter. Sesuai dengan kemampuan daya jelajah selam para wisatawan.

Spot Jumping merupakan sebuah salah satu spot wisata yang cocok bagi para wisatawan yang menyukai wisata yang memacu adrenalin, karena para pengunjung bisa melompat ke laut dari tebing batu yang memiliki ketinggian 15 meter.

Desa Wisata Kelawi: Pesona Keindahan Wisata Bahari di Ujung Selatan Lampung
Desa Wisata Kelawi menyimpan potensi wisata alam lain yang semuanya masih saling terkait dan mendukung satu sama lain. Sumber Foto: Dok. Jadesta

Miliki Wisata Alam yang Memukau

Desa Wisata Kelawi tidak hanya terkenal akan keindahan bentang pantai dan alam bawah lautnya. Desa ini masih menyimpan potensi wisata alam lain yang semuanya masih saling terkait dan mendukung satu sama lain. 

Air Terjun Jamara menjadi salah satu contohnya yang merupakan sebuah air terjun yang memiliki 7 tingkat undakan. Masyarakat lokal sekitar sering juga menyebutnya Curug Jamara.

Untuk sampai di spot wisata ini, para pengunjung harus trekking terlebih dahulu dan menyusuri sungai yang membutuhkan waktu setidaknya sekitar 10-15 menit dan akan dipandu oleh tour guide lokal. Selain Air Terjun Jamara, masih ada lagi Air Terjun Khaja Saka yang merupakan sebuah air terjun dengan karakter batuan yang tersusun secara alami. 

Sehingga seolah-seolah akan terlihat airnya mengalir melalui celah bebatuan yang tersusun. Untuk sampai di spot wisata ini, para pengunjung akan dipandu oleh tour guide lokal. 

Pengunjung akan menaiki kendaraan bermotor dan dilanjutkan dengan trekking melewati hutan dan perkebunan warga yang membutuhkan waktu setidaknya sekitar 15-30 menit. Sesuai dengan namanya, Goa Kelelawar merupakan sebuah gua yang menjadi rumah bagi hewan kelelawar. Masyarakat sekitar sering juga menyebutnya dengan nama Goa Lalay.

Jam Operasional, Harga Tiket dan Rute Menuju Desa Wisata Kelawi

Desa Wisata Kelawi biasanya buka setiap hari mulai pukul 08.00 WIB hingga 19.00 WIB. Masuk ke Desa Wisata Kelawi tidak dikenakan biaya apapun, namun jika wisatawan mengunjungi beberapa tempat wisata seperti pantai maka akan dikenakan biaya masuk ke kawasan tersebut. 

Beberapa atraksi di Desa Wisata Kelawi dikenakan biaya yang variatif mulai dari Pantai Minang Rua dengan harga tiket Rp 5.000, Green Canyon dengan harga tiket Rp 25.000, Gua Lalay dengan harga tiket Rp 5.000 dan Spot Jumping dengan tiket seharga Rp 25.000. Secara lokasi, Desa Wisata Kelawi berada di daerah yang cukup strategis karena cukup dekat dengan pelabuhan bakauheni.

Desa Wisata Kelawi dapat diakses dengan mudah dari Pelabuhan Bakauheni, yang berjarak sekitar 10 kilometer atau sekitar 15 menit berkendara melalui jalur lintas Sumatera. Pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum untuk mencapai desa ini dengan nyaman.

Setelah melewati jalan berbukit dan berliku sambil dimanjakan hamparan perkebunan, pengunjung akan langsung disambut hamparan pasir putih di Pantai Minang Rua, Desa Kelawi. Bisa dikatakan pantai satu ini termasuk surga tersembunyi alias hidden gem dalam bahasa anak muda sekarang.

Jumlah Pengunjung dan Omzet Desa Wisata Kelawi

Desa Wisata Kelawi di Lampung Selatan mencatat peningkatan jumlah pengunjung yang signifikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2022, total kunjungan mencapai sekitar 85.000 orang dimana puncak kunjungan terjadi selama libur Lebaran dan akhir tahun.

Pada tahun 2023, jumlah pengunjung meningkat menjadi sekitar 95.000 orang. Program promosi yang masif dan festival lokal turut mendorong lonjakan kunjungan, terutama selama liburan sekolah. 

Dari sisi ekonomi, omzet Desa Wisata Kelawi juga terus bertumbuh. Pada tahun 2022, total pendapatan tercatat sebesar Rp 1,2 miliar, sebagian besar berasal dari tiket masuk, homestay, dan penjualan produk lokal. 

Pada tahun 2023, omzet meningkat menjadi Rp 1,5 miliar, didorong oleh pengembangan fasilitas baru seperti area foto Instagramable dan paket wisata edukasi. Pertumbuhan ini mencerminkan keberhasilan Desa Wisata Kelawi dalam menarik minat wisatawan melalui inovasi, pengelolaan yang baik, dan partisipasi aktif masyarakat lokal.

Inovasi dalam pengelolaan diperlukan untuk membuka atau menambah peluang baru sehingga bisa meningkatan pendapatan desa yang secara tidak langsung juga akan berdampak pada kondisi perekonomian warga sekitar. Desa Wisata Kelawi menjadi salah satu bukti bahwa inovasi bisa membawa berkah tersendiri bagi perkembangan desa wisata dengan dinobatkan sebagai pemenang Desa BRIlian Hijau berkat inovasi berkelanjutannya. 

Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di: