Kolomdesa.com, Polewali Mandar – Warga Desa Galeso, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar gotong royong membangun tanggul darurat di sepanjang pesisir pantai wilayah setempat. Kegiatan tersebut dilakukan lantaran adanya abrasi dari air laut yang mengikis tanah setiap harinya.
“Kami bersama – sama membangun Tanggul ini untuk mengurangi abrasi yang tiap tahun bertambah,” kata Kepala Dusun Mampir, Darwis Senin (20/1/2025).
Darwis menyebut, luasnya tanah yang terkikis abrasi tiap tahun terbilang lebar. Akibat bencana tersebut, pantainya menjorok menjorok ke daratan.
“Wilayah daratan termakan air laut, warga dapat melihat sendiri bagaiman kawasan pesisir terkena abrasi,” jelas Darwin.
Darwin mengatakan, akibat dari abrasi yang terjadi di desanya. Warga Desa Galeso yang menjadi petani kegiatannya terganggu, akibat pasokan air tawarnya berkurang.
“Karena air laut masuk ke daratan, sehingga air tawar untuk pertanian berkurang,” beber Darwin.
Darwin mengatakan, tanggul yang digunakan itu dibuat dari karung, berisikan pasir. Pembuatan tanggul direncanakan akan berlangsung hingga pekan depan.
“Kita menggunakan karung berisikan pasir untuk mencegah masalah itu,” jelas Darwin.
Darwin menyebut, karung-karung yang digunakan merupakan bantuan dari warga setempat. Ia mengatakan, karung yang dibutuhkan banyak, sehingga membutuhkan kontribusi dari penduduk sekitar.
“Kita memperoleh karung dari pemberian warga, untuk mengurangi biaya pembuatan tanggul,” jelas Darwin
Darwin mengatakan, kendati tanggul sementara dari karung berisikan pasir sudah dipasang di bibir pantai. Ia mengatakan, bangunan permanen pencegah air laut masuk ke daratan dibutuhkan agar tidak mudah rusak.
“Harapannya pemerintah dapat membantu menganggarkan pembangunan tanggul permanen sehingga perlindungannya maksimal,” pungkas Darwin.
Penulis: Fuji
Editor: Aziz