Kolomdesa.com, Banjarnegara – Penjabat (Pj) Bupati Banjarnegara, menyoroti adanya potensi durian yang ada di Desa Gembongan, Kecamatan Sigaluh, Kabupaten Banjarnegara.
Dalam kunjungannya ke Desa Gembongan, Penjabat Bupati Banjarnegara, Masrofi pada saat menyaksikan secara langsung potensi durian, ia mengatakan bahwa Durian merupakan komoditas unggulan yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai salah satu projek unggulan di Kabupaten Banjarnegara
Masrofi juga menegaskan, bahwa potensi durian di Kecamatan Sigaluh dan kecamatan lain yang ada di Banjarnegara perlu menjadi sebuah PR (pekerjaan rumah-red) agar lebih dikembangkan.
“Dengan memanfaatkan potensi ini, Banjarnegara dapat menjadi destinasi agrowisata yang menarik bagi wisatawan baik dari lokal maupun luar daerah,” ungkap Masrofi. Minggu (19/1/2025).
Di sisi lain, Masrofi juga menyoroti pentingnya promosi yang melalui Dinas Pariwisata demi mengangkat ptensi agrowisata dulian di Kabupaten Banjarnegara.
“Dengan memperkenalkan durian Banjarnegara ke masyarakat luas, diharapkan minat wisatawan untuk mengunjungi dan menikmati keindahan alam Banjarnegara, termasuk wisata di sekitar Dieng, semakin meningkat,” terangnya.
Masrofi juga mengatakan, untuk mengembangkan sektor agrowisata durian, Banjarnegara tidak akan dikenal oleh masyarakat lokal, tetapi juga dapat menjadi destinasi wisata yang diminati oleh wisatawan dari berbagai daerah.
“Nantinya kata Masrofi, Wisatawan dapat menikmati pengalaman baru dengan berbagai kegiatan, seperti melihat langsung proses panen, menikmati secara langsung buah durian dan lainya,” imbuhnya.
Dengan adanya potensi agrowisata durian di Banjarnegara, berharap agar menggunakan promosi yang tepat, karna akann dapat menarik minat para wisatawan terutama saat musim panen durian tiba.
“Hal ini akan memberikan dampak positif bagi perkembangan sektor pariwisata daerah serta memperkenalkan kekayaan alam Banjarnegara kepada seluruh Indonesia,” harapnya.
“Dengan demikian, upaya pengembangan agrowisata durian di Banjarnegara menjadi langkah positif dalam memperluas potensi pariwisata daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat,” tambah Masrofi.
Salah satu petani Durian di Dukuh Siweru, Desa Gembongan, Triyono mengatakan, proses tersebut telah menggunakan Top Working atau Hasil sambung sisip durian.
“Keunggulan menggunakan Top Working sangat luar biasa, jadi untuk 1 pohon dapat menghasil berbagai macam-macam durian seperti Durian Ujo, Gimbal, Combrang, Starmen, Jabrik, Kuncung, Manik, Musang King dan Duri Hitam dan lainya,” terang Triyono.
Dalam penjelasan Triyono, bahwa setiap durian yang ia jual akan mempumyai nilai harga yang berfariasi, juga tergantung dari jenis dan kualitasnya.
“Untuk harganya bervariasi tergantung dari kualitas dan besar kecilnya buah (khusus durian lokal-red), namun untuk durian harga yang termahal yaitu Musang King dengan harga per-Kg Rp. 250.000 sedangkan Duri Hitam Rp.300.000,” jelasnya.
Triyono mengungkapkan pendapatannya pada saat musim panen, yang berpenghasilan kurang lebih sebesar Rp. 100.000.000. Karena melalui panen yang dilakukan dua kali setahun, maka para petani durian mampu meraih penghasilan yang menggiurkan, tidak hanya untuk keberlangsungan usaha pertanian, tetapi juga untuk meningkatkan taraf hidup mereka.
“Biasanya dalam satu tahun kami melakukan panen dua kali, namun untuk panen rayanya setahun hanya satu kali saja. Dari setiap panen, durian yang kami hasilkan bisa lebih dari seratus buah perpohonya, sedangkan pemasarannya kami sampai ke luar kota (khusus duri hitam dan musang king-red),” ujarnya.
Potensi durian di Desa Gembongan Sigaluh dan sekitarnya di Banjarnegara dapat berpotensi besar untuk menjadi destinasi agrowisata unggulan, dengan melalui kolaborasi antara pemerintah, petani, dan pelaku pariwisata, diharapkan durian tidak hanya akan dikenal sebagai buah lezat, tetapi juga sebagai ikon pariwisata lokal yang mampu menarik minat banyak orang.
Penulis : Fais
Editor : Danu