Kolomdesa.com, Mukomuko – Pemerintah Desa (Pemdes) Pondok Lunang, Kecamatan Air Dikit, Kabupaten Mukomuko menggelar pelatihan digitalisasi untuk kader digital. Agenda tersebut juga mendapat pendampingan dari Tim Pusdaing, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, beserta Tim Relawan TIK.
“Kita patut bersyukur karena ada tim dari Kementerian Desa langsung hadir di hadapan kita, ini kesempatan yang sulit diperoleh oleh semua Desa,” kata Kepala Desa Pondok Lunang, Burhan Dahri, Sabtu (14/12/2024).
Menurut Burhan, kegiatan ini dilaksanakan guna bagian dari peningkatan sumber daya manusia di desanya. Ia mengatakan, salah satu yang ingin dicapai berkenaan dengan digitalisasi desa terkait dengan pelayanan kesehatan.
“Kita akan menyasar pendigitalan kesehatan, terkhusus untuk kader Posyandu,” kata Burhan.
Burhan menekankan kepada peserta pelatihan agar serius saat menjalani pelatihan. Menurutnya, pelatihan ini ilmunya akan terus berguna hingga nanti.
“Kalau pertemuan ini hanya sebentar, akan tetapi manfaat ilmu yang diberikan oleh pemateri selamanya,” tutur Burhan.
Sementara itu, pemateri dalam kegiatan ini, Subana menjelaskan jika kegiatan pelatihan ini tidak hanya menyentuh perangkat yang ada di desa. Menurutnya, brain digitalisasi, atau orang yang mengoperasikan teknologi menjadi tujuan utama dalam agenda penting ini.
“Kalau ada komputer, tablet dan hp iphone tapi orangnya ga bisa tentu tidak berjalan,” kata Subana.
Subana menyebut, ada tiga poin penting dalam agenda agar digitalisasi berjalan. Komponen SDM selain sebagai poin utama, perangkat dan jaringan internet menjadi tolak ukur yang juga harus ada.
“SDM manusia sebagai user selain harus mempuni, perangkat dan jaringan juga wajib ada,” beber Subana.
Dalam agenda itu, Subana menjelaskan terkait dengan aplikasi BPJS Kesehatan. Ia menjelaskan, apa yang ada di aplikasi jaminan kesehatan itu memiliki gambaran sama dengan aplikasi lain, tujuannya memberikan pelayanan efisien.
“Saya memberi contoh pada aplikasi nasional, BPJS kesehatan, disitu bisa kita lihat pelayanan mengenai kesehatan jadi lebih mudah, begitu juga dengan fungsi aplikasi lain, digitalisasi sejatinya untuk efisiensi dan kemudahan akses,” pungkas Subana.
Dalam agenda itu, peserta pelatihan juga diajak untuk berselancar dengan penggunaan aplikasi kesehatan desa. Warga antusias dalam kegiatan tersebut, sehingga pelatihan berjalan riang gembira.
Penulis: Fuji
Editor: Aziz.