Kolomdesa.com, Kota Tidore Kepulauan – Jembatan Kali Oba II yang menghubungkan Desa Oba dengan Kelurahan Sofifi, Kecamatan Oba Utara, Kota Tidore Kepulauan mengalami longsor beberapa waktu lalu. Kondisi ini mengancam kelancaran mobilitas masyarakat dan pengendara di wilayah tersebut.
Plt. Kepala Dinas PUPR Maluku Utara, Sofyan Kamarullah, menyatakan bahwa pemerintah tidak akan melakukan perbaikan darurat, melainkan akan membangun jembatan permanen dengan desain top-down untuk mencegah longsor dan banjir.
“Pembangunan permanen ini akan dimulai pada tahun 2025. Kami telah melaporkan masalah ini ke Sekretaris Daerah dan Bappeda, karena kondisi longsor cukup parah dan sangat berbahaya bagi pengendara,” kata Sofyan, Selasa (10/12/2024).
Ia juga menjelaskan bahwa anggaran proyek sebesar Rp20 miliar, proyek ini akan melibatkan penimbunan besar-besaran dan pemasangan tiang pancang untuk memperkuat struktur jembatan.
“Proyek ini dirancang agar memiliki daya tahan hingga hampir 20 tahun. Fondasi yang kuat akan menjadi prioritas utama agar jembatan tidak mudah rusak, meskipun menghadapi beban dan cuaca ekstrem,” jelasnya.
Sementara itu, Pj Sekprov Maluku Utara, Abubakar Abdullah, menegaskan bahwa proyek tersebut akan menjadi prioritas pemprov. Menurutnya, infrastruktur yang vital bagi masyarakat harus segera ditangani, terutama karena jembatan ini merupakan akses penting untuk mobilitas warga dan distribusi barang.
“Prinsipnya, kebutuhan masyarakat tidak boleh terganggu, terutama yang berkaitan dengan mobilitas. Kami memiliki waktu cukup karena APBD 2025 masih dalam tahap evaluasi, sehingga anggaran bisa disesuaikan,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa pemprov akan memastikan pembangunan jembatan dimulai sesuai jadwal setelah laporan rinci dari Dinas PUPR diterima.
“Jika memang anggaran Rp 20 miliar dibutuhkan, ini akan menjadi prioritas. Kami masih menunggu laporan detail dari Kepala Dinas, tetapi prinsipnya masalah ini harus segera diselesaikan,” tutupnya.
Penulis : Roman
Editor : Aziz