Kolomdesa.com, Bone – Desa Tadang Palie, Kecamatan Ulaweng, Kabupaten Bone saat ini mengalami krisis air bersih di tengah musim hujan. Kondisi tersebut membuat warga harus membeli air bersih tersebut untuk kebutuhan sehari-hari.
“Desa Radang Palie, terutama di Dusun Lappadiawo mengalami kesulitan air bersih kendati saat ini musim hujan,” ucap Warga Dusun Lappadiawo, Desa Radang Palie, Ardy, Minggu (8/12/2024).
Menurut Ardy, penyebab sulitnya air bersih di desanya terkhusus di Dusun Lappadiawo karena hujan tidak turun meskipun daerah lain hujan deras sedang mengguyur. Kesulitan warga untuk memperoleh air bersih menurut Ardy diperparah dengan tidak adanya sumber air yang dapat dimanfaatkan di dusunnya.
“Desa lain hujan, cuma di dusun kami yang tidak hujan, belum lagi tidak ada sumber mata air yang menghasilkan air bersih,” terang Ardy.
Menurut Ardy, sulitnya air bersih di tempat tinggalnya saat ini diatasi moleh warga dengan membeli air ke pengepul dari desa tetangga. Ia mengatakan, setiap harinya pengepul air itu akan datang ke Desa Tadang Palie, untuk mengantarkan air bersih pesanan warga.
“Ya kita memang langganan, karena air bersih disini tidak ada,” ungkap Ardy.
Menurut Ardy, pengepul sengaja diminta datang ke Dusun Lappadiawo. Ia mengatakan, keputusan tersebut dipilih lantaran jika warga yang harus datang ke pengepul merasa kesulitan akibat jalan rusak.
“Kalau kita ke tempat pengepulnya lumayan jauh, belum lagi jalan rusak,” terang Ardy.
Ardy mengatakan, warga sudah mengeluhkan kebutuhan air bersih itu ke pemerintah desa. Namun, dari Pemdes Tadang Palie belum ada respon yang mengarah untuk mengatasi keluhan warga itu.
“Dari Pemdes Tadang Palie hingga saat ini belum terlaksana dengan baik,” kata Ardy.
Ardy dan juga warga Dusun Lappadiawo, Desa Tadang Palie berharap agar pemdes setempat dapat mengatasi kenutuhan warga. Mengingat air merupakan kebutuhan dasar yang setiap hari dibutuhkan oleh warga.
“Kami sangat ingin infrastruktur sarana dan prasarana air bersih dibangun agar air dapat tercukupi di tempat kami,” pungkas Ardy.
Penulis: Fuji
Editor: Aziz