Kolomdesa.com, Ambon – Komunitas siaga tsunami Desa Galala dan Hative Kecil menerima penghargaan pengakuan Internasional sebagai desa siaga tsunami dari UNESCO-IOC Tsunami Ready. Kedua desa ini merupakan komunitas siaga tsunami pertama di kawasan timur Indonesia yang diakui UNESCO.
“Perjuangan temen-temen dari deas Galala dan Haltive Kecil, setelah mendapatkan pengakuan seca nasonal di tahun 2023, tahun ini bersama 10 desa lainnya di Indonesia menerima sertifikat pengakuan dari dunia yaitu UNESCO,” kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas I, Djati Cipto Kuncoro, Senin (11/11/2024).
Ia menjelaskan, Provinsi Maluku khususnya wilayah Kota Ambon merupakan daerah rawan bencana gempa bumi dan tsunami. Maka dari itu diperlukan upaya mitigasi sebagai salah satu program prioritas pembangunan.
“Program tersebut mewujudkan masyarakat siaga tsunami melalui pemenuhan 12 indikator tsunami ready community”, di antaranya edukasi dan simulasi, dan sinergi antar pemangku kepentingan di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota,” katanya.
Ia menambahkan, untuk memperoleh pengakuan internasional dari UNESCO, tidaklah mudah dan penuh perjuangan. Semua itu tak lepas dari bimbingan dan pendampingan dari seluruh pihak baik BMKG Stasiun Geofisika Ambon dan Pemerintah Kota Ambon.
“Untuk mencapai hal ini tentu BMKG juga tidak berjalan sendiri, karena ini bukan kepentingan BMKG tetapi bersama dengan pemerintah daerah untuk bersama menyiapkan desa siaga tsunami,” tambahnya.
Dengan adanya pengakuan yang diterima Desa Galala dan Negeri Hative Kecil, menjadi motivasi bagi desa lainnya di Provinsi Maluku, agar lebih siap siaga hadapi bencana gempa bumi dan tsunami.
“Kami berharap ada kolaborasi membangun masyarakat yang tangguh melalui strategi kesadaran dan kesiapsiagaan menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami yang dapat terjadi kapan saja,” harapnya.
Penulis : Roman
Editor : Aziz