Kolomdesa.com, Luwu Utara – Petani Desa Patoloan, Kecamatan Bone-Bone, Kabupaten Luwu Utara menerapkan pertanian dengan menanam tanaman usia panen jangka pendek. Program tersebut dilakukan guna melaksanakan program ketahanan pangan.
“Guna mencukupi kebutuhan warga, sembari menunggu tanaman dengan rentang panen jangka panjang,” ucap Bhabinkamtibmas Polsek Bone-Bone, Aiptu Rahmat S.
Menurut Aiptu Rahmat, tanaman dengan masa panen waktu dekat itu tidak melulu di semua lahan. Menurutnya, tanaman tersebut dapat diterapkan di kondisi lahan kering, yang kurang subur.
“Dapat dimanfaatkan di lahan kosong,” kata Aiptu Rahmat.
Aiptu Rahmat mengatakan, program tersebut jika dilakukan dengan baik. Tidak menutup kemungkinan akan meningkatkan nilai ekonomi warga.
“Nanti saat penen otomatis kebutuhan warga akan tertutup dengan hasil panen tanaman jangka pendek itu,” ujar Aiptu Rahmat.
Aiptu Rahmat mengatakan, jenis tanaman jangka pendek yang dapat ditanam beragam. Mayoritas berupa umbi-umbian dan sayuran.
“Iya ada ketimun, cabai, terong, labu, gambas, dan umbi-umbian,” sebut Aiptu Rahmat.
Menurut Aiptu Rahmat, dalam program tersebut lahan kosong yang sudah ditanami tanaman jangka pendek oleh petani Desa Patoloan terbilang luas. Bahkan, cakupannya mencapai 6 hektar.
“16 orang sudah saya dampingi mengelola lahan 6 hektar,” kata Aiptu Rahmat.
Aiptu Rahmat optimis, seiring berjalannya waktu peminat tanaman jangka pendek akan meningkat. Hal ini juga memiliki kaitan dengan petani yang sukses dari hasil pendampingannya.
“Sudah ada yang berhasil, petani terong dengan hasil seminggu 5 juta,” terang Aiptu Rahmat.
Untuk mendukung program yang dilakukan oleh warga. Bahkan Aiptu Rahmat juga membeli hasil panen yang dilakukan oleh petani yang ia dampingi.
“Saya juga membeli langsung hasil panen warga,” ujar Aiptu Rahmat.
Menurut Aiptu Rahmat, saat ini perkembangan petani binaannya terbilang bagus. Bahkan, kelompok tani sudah terbentuk karena begitu banyak peminatnya.
“Sangat bagus sekali peminat, bahkan sudah ada kelompok tani Lumintu yang diketuai Bapak Budiono,” jelas Aiptu Rahmat.
Aiptu Rahmat berharap, dengan legalitas Kelompok Tani yang sudah terbentuk. Kedepan, pahlawan pangan yang ia bina dapat memperoleh bantuan dari pemerintah terkait.
“Harapan ke depannya akan ada bantuan sehingga produksi dapat ditingkatkan oleh petani disini,” pungkaa Aiptu Rahmat.
Penulis: Fuji
Editor: Aziz