Kolomdesa.com, Mataram – Sebanyak 1,5 juta liter air bersih, Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) telah didistribusikan kepada setiap warga desa yang terdampak kekeringan di Pulau Lombok.
“Kalau air yang sudah kami distribusikan itu 1,5 juta liter. Itu semua kami distribusikan di Pulau Lombok saja. Kalau Pulau Sumbawa sudah ditangani oleh kabupaten/kota masing-masing,” kata Kepala Dinas Sosial NTB, Ahsanul Khalik, di Mataram, Selasa (5/11/2024).
Kata Ahsanul, pendistribusian air bersih akan terus dilakukan sampai awal Februari 2025.
“Kenapa sampai Februari, karena di bulan Januari meski sudah ada air, tapi airnya masih kotor,” ujarnya.
Aka dalam sapaannya akrab Kadisis NTB mengatakan, meski akan memasuki musim hujan, namun masih banyak warga yang membutuhkan bantuan air bersih, bahkan beberapa wilayah selatan Pulau Lombok air pun masih belum ada karena terdampak kekeringan parah.
“Jadi selain untuk dipakai kebutuhan makan dan minum, kami sediakan untuk kebutuhan masyarakat yang mandi, bahkan satu desa itu kita kirimkan 20 ribu liter,” terangnya.
Disisi lai, data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB menunjukkan jumlah warga yang terdampak kekeringan hingga 20 September 2024 sebanyak 140.079 KK atau 517.433 jiwa.
Kata Kepala Pelaksana BPBD NTB, Ahmadi, dari hasil pengawasan hingga September terdapat potensi terdampak bencana kekeringan di 73 kecamatan dan 276 desa. Bahkan, dalam empat tahun terakhir, sembilan kabupaten/kota di NTB rutin terdampak kekeringan, kecuali Kota Mataram.
“Tahun 2023 sebanyak 331 desa terdampak kekeringan, tahun 2022 sebanyak 296 desa, dan di tahun 2021 sebanyak 298 desa yang terdampak. Namun yang cukup banyak desa mengalami kekeringan di tahun 2020 yakni sebanyak 370 desa,” katanya.
Penulis : Fais
Editor : Danu