Kolomdesa.com, Boven Digoel – Infrastruktur jalan yang belum memadai menjadi hambatan utama bagi transportasi logistik dan perekonomian di Kampung Inggebit, Distrik Woropko, Kabupaten Boven Digoel. Keterbatasan itu membuat perkembangan di wilayah ini menjadi jauh tertinggal dibandingkan daerah lain.
Kepala Kampung Inggebit, Kamelus Krupat, yang berada di kawasan perbatasan NKRI-PNG, menyatakan bahwa keterbatasan pembangunan jalan dan jembatan menuju kampung mereka menyebabkan harga kebutuhan pokok menjadi mahal, sehingga menyulitkan masyarakat.
“Memang selama ini sudah di bangun badan jalan namun belum teraspal, imbas dari hal tersebut jarang ada kendaraan yang masuk, sehingga apa yang di harapkan oleh masyarakat terutama pemenuhan kebutuhan sembako belum terpenuhi dengan baik,karena harga sembako melambung tinggi,” kata Kamelus, Selasa (29/10/2024).
Ia menyatakan bahwa pembangunan jalan telah dilakukan, namun dibiarkan tanpa tindak lanjut. Ia berharap pada tahun 2025 ada perhatian dari pemerintah untuk melanjutkan pembangunan dengan mengaspal jalan tersebut agar akses masyarakat lebih mudah.
“Usul kami mayarakat kampung Inggebit sangat berharap di tahun 2025 ini jalan ini segera di aspal. Karena imbas dari belum rampung jalan ini sangat menyulitkan kami masyarakat bila hendak ke kota,” ujarnya.
Selain usulan pengaspalan jalan, masyarakat juga berharap adanya pembangunan jaringan listrik dan perumahan bagi warga. Ketiga usulan tersebut sangat diharapkan oleh masyarakat Kampung Inggebit.
Penulis : Roman
Editor : Aziz