Kolomdesa.com, Bolaang Mongondow Selatan – Pembangunan fasilitas umum dan sosial (Fasumsos) lokasi hunian tetap di Desa Modisi, Kecamatan Pinolosian Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan belum dapat dilanjutkan. Hal ini lantaran, masih menunggu proses pembebasan lahan.
“Kalau pematangan lahan sudah selesai, kami segera masuk (membangun),” kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengembangan Kawasan Permukiman Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Utara, Billy Legi, di Manado, Senin, (28/10/2024).
Menurut Billy, Pemrov Sulawesi Utara (Sulut) sejatinya sudah membangun fasilitas prioritas. Namun, bangunan penting yang salah satunya kantor desa itu berada di lahan yang masih rawan gangguan.
“Sudah mulai membangun kantor desa, puskesmas pembantu ataupun SPAM, akan tetapi itu berada di lahan yang rawan terganggu,” jelas Billy.
Bully mengatakan, untuk mengatasi permasalahan lahan sudah dilakukan koordinasi. Hal ini, supaya target legalitas penggunaan lahan dapat selesai dilakukan.
“Kita terus melakukan kordinasi dengan Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sulawesi I untuk menyelesaikan mengenai lahan,” beber Billy.
Billy mengaku, jika penyelesaian mengenai lahan selesai dilakukan. Dirinya yakin, pembangunan hunian sementara dapat diselesaikan sesuai dengan rencana.
“Jika lahan selesai, penyelesaian pembangunan fasilitas umum dan fasilitas sosial di Desa Modisi dapat diselesaikan sesuai rencana.” jelasnya.
Billy menyebut, saat ini hunian tetap sudah ditempati 287 KK. Keberadaan Fasumsos sangat dibutuhkan guna mengurus keperluan publik.
“Hunian tetap di Desa Modisi akan ditempati 287 kepala keluarga korban erupsi Gunung Ruang di Pulau Ruang, Fasilita Umum sangat dibutuhkan oleh warga,” pungkas Billy.
Penulis: Fuji
Editor: Aziz