Panen Perdana Jagung KPB Totari Laha: Bukti Sukses Demplot Program TEKAD di Halmahera Barat

KPB Totari Laha di berhasil melakukan panen perdana jagung dua tongkol di lahan demplot seluas 0,4 hektar. Sumber: dokumentasi TEKAD.
KPB Totari Laha di berhasil melakukan panen perdana jagung dua tongkol di lahan demplot seluas 0,4 hektar. Sumber: dokumentasi TEKAD.

Kolomdesa.com, Halmahera Barat – Kelompok Penerima Bantuan (KPB) Totari Laha di Desa Bobojiko, Halmahera Barat, berhasil melakukan panen perdana jagung dua tongkol di lahan demplot seluas 0,4 hektar milik Ade Yahya, salah satu anggotanya. Panen ini merupakan hasil dari upaya pengembangan pertanian melalui Program TEKAD (Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu), dengan masa tanam selama 75 hari setelah tanam (HST). Hasil panen menunjukkan jagung berkualitas tinggi dan produktivitas yang mengesankan.

Keberhasilan panen ini menjadi bukti potensi besar pertanian lokal serta memberikan dorongan bagi para petani di Desa Bobojiko untuk terus mengembangkan budidaya tanaman di masa mendatang.

Koordinator Program TEKAD Halmahera Barat, Abd. Rahman Bailusy, M.Si., menyatakan bahwa panen ini adalah langkah awal dari upaya jangka panjang dalam pengembangan pertanian desa. Ia mengapresiasi kerja keras fasilitator kecamatan dan kader desa yang telah mendampingi kelompok hingga panen berjalan sukses.

“Ini sudah penanaman kelima. Ke depan, kami akan menambah variasi tanaman agar usaha pertanian semakin berkembang,” ujar Bailusy, Sabtu (19/10/2024).

Dari sisi ekonomi, panen jagung ini sudah memberikan dampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan warga setempat. Bailusy berharap, dengan perluasan skala budidaya, dampak yang dirasakan masyarakat dapat lebih signifikan.

Kepala Desa Bobojiko, Idham Adjid, juga memberikan apresiasi terhadap manfaat nyata dari program ini bagi warganya.

“Panen jagung dua tongkol ini sangat membantu dalam meningkatkan pendapatan keluarga anggota KPB Totari Laha. Kami siap mendukung kelanjutan program ini dengan mengalokasikan 20% anggaran Ketahanan Pangan tahun 2024-2025,” ungkapnya.

Demplot yang dikelola oleh KPB Totari Laha merupakan bagian dari inisiatif Program TEKAD, hasil kolaborasi antara Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD). Program ini bertujuan untuk mengembangkan ekonomi desa melalui pemanfaatan potensi lokal secara berkelanjutan.

Panen perdana ini menjadi bukti bahwa konsep demplot dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat. Program TEKAD di Halmahera Barat diharapkan dapat menginspirasi desa-desa lain untuk mengikuti jejak serupa dan memaksimalkan potensi pertanian mereka.

Dengan optimisme yang terus meningkat serta dukungan dari pemerintah dan masyarakat, keberhasilan ini merupakan langkah awal dalam membangun ketahanan pangan dan ekonomi lokal yang lebih kuat.

“Budidaya berkelanjutan seperti ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan desa,” tutup Abd. Rahman Bailusy.


Editor: Rizal K

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *