Bentrok 2 Desa di Sigi Mulai Reda

Kapolres Sigi, AKBP Reja A Simanjuntak saat mengamankan dua desa yang konflik. Sumber: sulteng.antaranews.com.
Kapolres Sigi, AKBP Reja A Simanjuntak saat mengamankan dua desa yang konflik. Sumber: sulteng.antaranews.com.

Kolomdesa.com, Sigi – Bentrok antara Desa Rarampadende dan Pesaku, Kecamatan Dolo Barat, Kabupaten Sigi yang sempat terjadi saat ini sudah mulai reda. Pihak kepolisian terus melakukan pengamanan guna mencegah kejadian serupa.

“Iya hingga saat ini kami terus melakukan pengamanan, dan kondisi dua desa yang bentrok itu kondusif,” ucap Kapolres Sigi, AKBP Reja A Simanjuntak, Kamis (17/10/2024).

Menurut AKBP Reja, pengamanan yang dilakukan oleh Polres Sigi tidak dilakukan satu lembaga. Jajaran Polda Sulteng dan Kodim 1306 Kota Palu juga turut terlibat untuk mendamaikan kedua desa itu.

“Pengamanan juga dibantu oleh Ditsabhara, Satbrimob Polda Sulteng, dan Personel TNI,” terang AKBP Reja.

AKBP Reja juga menyebutkan, personil yang ikut dalam kegiatan pengamanan desa yang bentrok itu tidak sedikit. Ia menyebut, sekitar dua ratusan personil terlibat dalam kegiatan itu.

“Sebanyak 265 personil yang ikut dalam kegiatan pengamanan desa yang bertikai,” sebut AKBP Reja.

AKBP Reja menyatakan, akibat kedua desa yang bentrok itu. Pihaknya mengalihkan arus lalu lintas yang melewati desa tersebut.

“Untuk arus lalu lintas masih kita alihkan, hingga bentrokan benar-benar usai,” jelasnya.

AKBP Reja menghimbau desa yang bentrok tidak terjadi lagi. Supaya perdamaian tercapai, warga dua desa itu supaya tidak memprovokasi satu sama lain.

“Yang lain juga dihimbau tidak mudah terprovokasi agar tidak terjadi bentrokan kembali,” kata AKBP Reja.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Sigi) Nuim Hayat ingin agar kedua desa yang bentrok untuk mengevaluasi agar tidak terulang kembali. Ia menambahkan, disayang entrok akan membuat ketakutan warga, sehingga mengganggu kegiatan sehari-hari.

“Warga mayoritas petani dan pekerja perkebunan, jika konflik terjadi, ini tentu mengganggu warga yang hendak bekerja di ladang,” terangnya.

Dirinya berharap, ada kegiatan yang berisi kesepakatan damai. Sehingga kedepan tidak terjadi lagi peristiwa negative,seperti bentrok antar desa ini.

“Kami berharap ada kesepakatan damai, guna terciptanya hidup yang harmonis dan fokus kehidupan yang lebih baik,” pungkas AKBP Reja.

Penulis: Fuji
Editor: Aziz

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *