Kolomdesa.com, Jombang – Pemerintah Desa (Pemdes) Jatigedong, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, terus berkomitmen melestarikan tradisi warisan leluhur.
Salah satu tradisi yang dijaga dengan baik adalah Sedekah Bumi, yang rutin digelar setiap tahun di masing-masing dusun.
”Kawasan wisata religi Gerdu Mburi sebelumnya merupakan area tanah kas desa (TKD) yang kurang produktif, hingga akhirnya dimunculkan wacana untuk dijadikan tujuan wisata desa agar lebih bermanfaat,” terang Kepala Desa Jatigedong Siti Junaidah. Kamis (17/10/2024).
Junaidah mengatakan, selain menjaga tradisi, Pemdes Jatigedong juga fokus pada pengembangan kawasan wisata religi Gerdu Mburi yang berada di Dusun Jatirowo. Kawasan ini dulunya merupakan tanah kas desa (TKD) yang kurang produktif. Kini, Gerdu Mburi diubah menjadi destinasi wisata desa yang bermanfaat bagi masyarakat.
Ide tersebut didukung oleh tokoh masyarakat dan warga setempat. Melalui musyawarah desa (musdes), Pemdes Jatigedong merancang pembangunan kawasan wisata religi Gerdu Mburi. Setelah mendapat persetujuan bersama, pembangunan kawasan tersebut terus dilakukan.
“Hingga kini masih terus dalam proses pengembangan agar membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi warga sekitar,” bebernya.
Kawasan Gerdu Mburi kini dilengkapi dengan fasilitas pendopo, sarana toilet, wahana permainan anak-anak, akses jalan yang lebih baik, serta area parkir dan penerangan yang memadai.
”Ke depannya kawasan wisata religi Gerdu Mburi diharapkan mampu meningkatkan perekonomian warga sekitar dan semakin mengenalkan potensi Desa Jatigedong kepada masyarakat luas,” tambahnya.
Selain itu, tradisi Sedekah Bumi yang digelar setiap tahun di empat dusun desa — Dusun Jatirowo, Dusun Lengkong, Dusun Gedang, dan Dusun Gotan — juga menjadi kesempatan untuk mempromosikan wisata religi Gerdu Mburi.
”Di sini tiap tahun tiap dusun menggelar sedekah bumi,” tandasnya.
Pemdes Jatigedong juga aktif mempromosikan Gerdu Mburi melalui ajang Jatirowo Culture Carnival (JCC). Acara ini menampilkan karnaval budaya, kirab tumpeng, doa bersama, khotmil Alquran, dan pagelaran wayang.
”Selain sebagai wujud rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa dalam berbagi rezeki kepada sesama, event JCC juga merupakan wujud perpaduan pagelaran seni modern dan tradisional untuk menghormati para leluhur,” ujarnya.
Penulis : Moh. Mu’alim
Editor : Danu