Mengenal Ekowisata Desa Sebubus, dari Hutan Mangrove hingga Tempat Peneluran Penyu Terpanjang di Indonesia 

Desa Wisata Sebubus menawarkan keindahan pesisir dengan pantai peneluran penyu terpanjang di Indonesia, serta hutan mangrove yang kaya akan satwa langka seperti bekantan. Destinasi ini juga menghadirkan pengalaman wisata religi di Batu Bejamban serta edukasi konservasi penyu bagi para pengunjung.
Para wisatawan Bermain Dengan Penyu saat Mengunjungi Desa Wisata Sebubus, Sumber: Dok. Jadesta
Para wisatawan Bermain Dengan Penyu saat Mengunjungi Desa Wisata Sebubus, Sumber: Dok. Jadesta

Kolomdesa.com, Sambas – Desa Wisata Sebubus berada di Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Desa Wisata Sebubus memiliki potensi pesisir yang besar dan dikenal sebagai salah satu lokasi bertelur penyu terpanjang di Indonesia. 

”Sebubus, pantai terpanjang peneluran penyu di Indonesia, yakni sepanjang 63 kilometer,” tutur Kepala Desa Sebubus, Irfan, kepada Kolomdesa saat dihubungi, Kamis (10/10/2024).

Tak hanya itu, Desa Wisata Sebubus juga memiliki hutan mangrove terpanjang se-Kabupaten Sambas. Selain sebagai habitat bagi satwa-satwa langka seperti bekantan, juga dapat dinikmati oleh wisatawan yang berkunjung.

Dengan potensi tersebut, melalui SK Bupati tahun 2022, Desa Sebubus ditetapkan sebagai Desa Wisata. Hal itu semakin diperkuat dengan ditetapkannya Kecamatan Paloh sebagai Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut dan satwa langka. 

Desa Sebubus juga memiliki beberapa pantai yang menjadi daya tarik pariwisata. Terdapat empat pantai utama yang ada di Desa Wisata Sebubus, yaitu Pantai Tanjung Api, Pantai Sungai Belacan, Pantai Samudera Rindu dan Pantai Kampak Indah. Masing-masing pantai memiliki ciri khasnya tersendiri.

”Di Desa Wisata Sebubus ada empat pantai yang dapat dinikmati oleh para wisatawan yang datang. Semua memiliki ciri khasnya masing-masing, seperti pantai tanjung api yang dibuat untuk penangkaran penyu dan tempat edukasi penyu untuk wisatawan,” sambungnya.

Mengenal Ekowisata Desa Sebubus, dari Hutan Mangrove hingga Tempat Peneluran Penyu Terpanjang di Indonesia 
Penyu di Destinasi Wisata Tanjung Api, Sumber: Dokumentasi Desa Sebubus

Destinasi Wisata Tanjung Api

Destinasi Wisata Tanjung Api merupakan salah satu destinasi wisata utama yang wajib dikunjungi ketika mengunjungi Desa Wisata Sebubus. Destinasi Tanjung Api menawarkan pemandangan pantai yang indah dan keindahan alam yang memukau, menjadikannya sebagai tempat yang cocok untuk bersantai dan menikmati keindahan laut.

Selain itu, Tanjung Api juga merupakan habitat bagi penyu. Terdapat tempat penangkaran penyu mulai dari penetasan telur dan kolam untuk anak penyu (tukik). sehingga pengunjung dapat belajar tentang upaya konservasi penyu.

”Di Tanjung Api wisatawan dapat belajar tentang penangkaran penyu, mulai dari penetasan telur hingga nanti menjadi tukik, sampai prosesi penyu dilepaskan ke laut,” terangnya.

Untuk mengunjungi Tanjung Api, wisatawan tidak perlu membayar tiket masuk atau biaya retribusi. Pengelola hanya menyediakan kotak amal yang dapat diisi sesuai dengan sukarela para pengunjung.

Mengenal Ekowisata Desa Sebubus, dari Hutan Mangrove hingga Tempat Peneluran Penyu Terpanjang di Indonesia 
Gambar Batu Bejamban, Sumber: Dokumentasi Desa Sebubus

Wisata Religi Batu Bejamban

Menurut tradisi dan kepercayaan masyarakat, wisata religi Batu Bejamban yang ada di Desa Wisata Sebubus banyak mengandung misteri. Konon, Batu Bejamban adalah jalan menuju alam gaib Keraton Sambas.

”Konon, Batu Bejamban adalah jalan menuju alam gaib, menuju kota Keraton Sambas,” ungkap Irfan.

Menurut Irfan, tak sedikit orang datang ke Batu Bejamban untuk menghaturkan niat yang bermacam-macam. Pengunjungnya pun bermacam-macam, mulai dari masyarakat biasa, orang asing hingga pejabat pemerintahan daerah.

”Di batu bejamban banyak orang yang datang untuk menghaturkan niatnya. Baik orang asing dan juga bupati,” terangnya.

Untuk mencapai Batu Bejamban, pengunjung harus menyusuri jalur sungai sebab lokasinya terletak di tengah hutan mangrove. Irfan menerangkan, ada dua opsi untuk menyeberangi sungai menuju Batu Bejamban.

Pertama, wisatawan dapat menyewa kapal (sampan) milik warga setempat dengan harga Rp 600 ribu. Sampan tersebut dapat menampung hingga 10 orang dan memerlukan waktu perjalanan sekitar 2 jam.

Opsi kedua adalah menggunakan speedboat (kapal cepat) yang disediakan oleh pengelola. Dengan tarif Rp 1.100.000 untuk 5 orang dengan waktu tempuh 20 menit.

”Untuk menuju wisata Batu Bejamban, wisatawan bisa menyewa sampan milik nelayan. Jika mau lebih cepat, dapat menyewa perahu speed yang sudah disediakan pengelola dengan durasi perjalanan 20 menit,” sambungnya.

Mengenal Ekowisata Desa Sebubus, dari Hutan Mangrove hingga Tempat Peneluran Penyu Terpanjang di Indonesia 
Bekantan di Sekitaran Hutan Desa Sebubus, Sumber: Dokumentasi Desa Sebubus

Bekantan

Bekantan adalah salah satu primata yang unik dan endemik di wilayah Kalimantan. Desa Wisata Sebubus menawarkan kesempatan bagi para pengunjung untuk mengamati bekantan dalam habitat alaminya.

Pengamatan bekantan bisa dilakukan melalui perjalanan di sepanjang sungai atau jalur-jalur yang ditentukan di hutan-hutan sekitar desa. Hal ini memberikanpengalaman yang langka dan menarik bagi para penggemar alam dan satwa liar.

Untuk melihat bekantan, wisatawan dapat menggunakan kapal sambil menyusuri sungai yang penuh dengan pohon mangrove. Jalur ini, juga bisa mengantarkan wisatawan ke destinasi lainnya seperti Batu Bejamban.

”Bagi yang ingin melihat bekantan, wisatawan harus melakukan susur sungai dengan menggunakan sampan dengan jalur-jalur yang sudah ditentukan oleh pengelola wisata,” katanya.

Jam Operasional, Harga dan Rute Menuju Desa Wisata Sebubus

Desa Wisata Sebubus buka tiap hari mulai dari Jam 08.00 WIB hingga 16.00 WIB. Pengunjung yang ingin datang ke Desa Wisata Sebubus di luar jam operasional bisa menghubungi pengelola desa wisata terlebih dahulu di nomor 081345351289.

Di Desa Wisata Sebubus, tidak ada tiket masuk untuk mengunjungi desa. Pengunjung hanya perlu membayar biaya transportasi saat ingin menuju destinasi wisata tertentu.

Untuk mencapai Desa Wisata Sebubus, dari Kota Pontianak, pengunjung bisa menaiki bus atau kendaraan pribadi baik roda empat maupun roda dua menuju Kabupaten Sambas dengan perjalanan sekitar 5-6 jam. Kemudian ikuti jalan menuju Kecamatan Paloh.

Setelah tiba di Paloh, wisatawan bisa langsung ambil arah menuju Desa Sebubus. Agar lebih mempermudah, wisatawan bisa memastikan lokasi Desa Wisata Sebubus di google maps.

Jumlah Pengunjung dan Omzet Desa Wisata Sebubus

Dari sisi kunjungan maupun omzet, Desa Wisata Sebubus memiliki tren yang cukup baik, jumlahnya cenderung naik signifikan dari tahun ke tahun. Sebut saja pada tahun 2021, angka pengunjung Desa Wisata Sebubus mencapai 3.850 pengunjung.

Kemudian di tahun 2022, jumlah kunjungan ke Desa Wisata Sebubus naik menjadi 6.700 pengunjung. Pada tahun 2023, angka kunjungan menyentuh angka 10.000 kunjungan. 

Mayoritas kunjungan merupakan wisatawan lokal Kabupaten Sambas. Selain itu, terdapat juga kunjungan dari luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Australia dan Jerman.

Adapun omzet Desa Wisata Sebubus pada tahun 2021 berada di kisaran Rp 77.000.000. Sedangkan pada tahun 2022 mencapai tiga digit angka, yakni Rp 134.000.000.

Kemudian di tahun 2023, omzet Desa Wisata Sebubus mencapai angka Rp 200.000.000. Angka tersebut akan terus mengalami kenaikan dengan akses jalan yang terus dibenahi sehingga semakin memudahkan pengunjung untuk berwisata ke Desa Wisata Sebubus.

”Untuk omzet tidak terlalu banyak, karena kami tidak menggunakan tarif tiket. Insyallah, nantinya jumlah pengunjung semakin banyak sejalan dengan selesainya pembangunan jalan di sini,” pungkas Irfan kepada Kolomdesa.

Editor: Rizal K

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di: