Keberhasilan KPB Ayam Petelur Patawang: Demplot Terbaik I Program TEKAD se-Indonesia Timur

Kandang Ayam Petelur KPB Patawang. Sumber: dokumentasi TEKAD.
Kandang Ayam Petelur KPB Patawang. Sumber: dokumentasi TEKAD.

Kolomdesa.com, Sumba Timur – Kelompok Penerima Bantuan (KPB) Ayam Petelur Desa Patawang meraih penghargaan sebagai Demplot Terbaik Satu (I). Dari 429 Demplot di 25 kabupaten wilayah Program TEKAD se-Indonesia Timur, KPB yang berada di di Kecamatan Umalulu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) tersebut berhasil jadi jawara.

Keberhasilan ini diharapkan menjadi contoh bagi desa-desa lain di Indonesia Timur untuk terus mengembangkan potensi lokal demi peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.

Kesuksesan Demplot Ayam Petelur Patawang berawal dari Musyawarah Desa pada Juli 2023, ketika pemerintah desa menetapkan Demplot Ayam Petelur sebagai penerima bantuan sebesar Rp 100 juta dari Kementerian Desa PDTT melalui Program TEKAD. Saat itu, KPB Demplot terdiri dari 16 orang, dengan tujuh di antaranya adalah perempuan, yang dipimpin oleh Agustinus Do’o dan Mariana Gah sebagai bendahara.

Usaha ini dianggap sebagai langkah berani karena tidak satu pun dari anggota kelompok memiliki pengalaman beternak ayam petelur sebelumnya.

“Kami nekat memilih usaha ayam petelur. Keputusan ini diambil karena kami melihat peluang besar untuk pemasaran telur di wilayah kami,” ungkap Agustinus Do’o, Ketua KPB Demplot Patawang, pada Rabu (09/10/2024).

Agustinus menceritakan bahwa setelah pembentukan kelompok, semua anggota sepakat untuk membangun kandang ayam dan fasilitas penyimpanan secara swadaya dengan memanfaatkan bahan lokal. Pada akhir Desember 2023, mereka mulai memelihara 203 ekor ayam pullet, yang pada Februari 2024 mulai berproduksi.

Hingga September 2024, penjualan telur segar mencapai Rp 91.631.000, atau rata-rata Rp 10,3 juta per bulan. Pendapatan ini cukup untuk menutup biaya operasional seperti pakan, obat-obatan, dan insentif anggota, serta menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp 19.517.000.

Selain telur, KPB juga menghasilkan lebih dari 500 kg pupuk kandang yang digunakan untuk budidaya hortikultura di sekitar lokasi, seperti sawi, kangkung, terong, tomat, dan cabai.

“Kami sangat senang, telur-telur yang dihasilkan semakin dikenal masyarakat. Ini berkat promosi melalui Facebook dan partisipasi di kegiatan yang diselenggarakan pemerintah daerah,” tambah Mariana Gah.

KPB Demplot Patawang juga bekerja sama dengan BUMDes SEIMAN Patawang untuk memperluas pemasaran. Mereka telah mengikuti empat kali kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang diadakan oleh pemerintah daerah maupun lembaga swasta, serta menjalin kerja sama dengan CV Phoenix sebagai offtaker dan sedang dalam proses menjalin kerjasama dengan Alfamart.

Keberhasilan Demplot Ayam Petelur Patawang menginspirasi empat desa di Kabupaten Sumba Timur—Desa Tamburi, Desa Lainjanji, Desa Billa, dan Desa Kananggar—untuk memulai usaha serupa dengan total anggaran Rp 448,8 juta pada tahun anggaran 2024.

Dukungan pemerintah semakin memperkuat keberlanjutan usaha ini. Desa Patawang mengalokasikan tambahan dana Rp 30 juta untuk penambahan 200 ekor ayam pullet, pembangunan toilet, serta dua unit kolam ikan air tawar dan penanaman pohon buah-buahan. Bupati Sumba Timur pun menunjukkan dukungan dengan membeli telur hasil produksi untuk dibagikan kepada ibu-ibu hamil.

“Kami berharap kesuksesan ini bisa menjadi inspirasi bagi desa lain di Sumba Timur,” tutup Agustinus Do’o.

Editor: Rizal K

Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *