Kolomdesa.com, Madiun – Pemerintah Desa Sirapan, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun, bersama Lembaga Adat Desa (LAD) tengah menggarap konsep desa wisata berbasis budaya.
Dengan memanfaatkan halaman pendopo punden desa sebagai pusat kegiatan, mereka berambisi mengangkat potensi kearifan lokal dan seni tradisional desa ke kancah yang lebih luas.
‘’Saya ingin menjadikan desa sebagai desa wisata berbasis budaya, karena warga desa banyak berkesenian sehingga desa memberikan fasilitas pendopo yang rutin memberikan ruang dan akses untuk tampil ke publik,’’ ujar Kades Suwito.
Suwito menjelaskan bahwa desa yang dulunya hanya dikenal sebagai desa biasa kini mulai berdikari sebagai desa wisata. Selain itu juga memperkenalkan desa tersebut ke khalayak ramai.
Pendopo Punden Luncar Sari, yang berlokasi di RT 2 RW 1, menjadi pusat berbagai kegiatan budaya seperti cangkrukan budaya, bersih desa, pewayangan, serta acara adat lainnya.
Program ini didukung oleh semangat para pemuda desa yang ingin mempromosikan desa dan memperkenalkan kearifan lokal kepada khalayak ramai.
‘’Saat ini sudah dalam tahap bimtek yang diadakan satu minggu sekali, targetnya bisa terwujud menjadi desa wisata berbasis budaya pada 2025 mendatang,’’ terangnya.
Rencana pengembangan desa wisata mencakup kunjungan ke beberapa tempat bersejarah dan alam, seperti makam Eyang Tedjo Kusumo, pendiri desa, keindahan Gunung Mondoroko, wisata di Watu Sugih, serta kunjungan kembali ke Punden Luncar Sari. Pengunjung akan mendapatkan sejarah lengkap tentang asal-usul Desa Sirapan.
”Pengunjung akan mendapatkan sejarah terkait cikal bakal desa,‘’ ungkapnya.
Pemerintah desa juga berkomitmen untuk terus meningkatkan kenyamanan pengunjung agar daya tarik desa wisata ini semakin kuat.
‘’Tujuan utamanya dari desa wisata tersebut agar warga berdatangan bukan karena penasaran, melainkan berminat untuk berwisata,’’ jelasnya.
Penulis : Moh. Mu’alim
Editor : Danu