Kolomdesa.com, Maluku Tenggara – Sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) dii Desa Dian Darat, Kecamatan Hoat Sorbay, Kabupaten Maluku Tenggara terpaksa melewati jembatan rusak setiap hari untuk sampai ke sekolah. Mereka harus berpegangan erat di sisi jembatan sepanjang 20 meter yang menghubungkan tiga kecamatan, yaitu Manyeuw, Hoat Sorbay, dan Kei Kecil Barat.
Salah satu siswa, Selestinus Balubun (11), menyatakan bahwa meskipun ia selalu merasa takut saat melewati jembatan tersebut, ia tetap melintasinya setiap hari dengan bantuan seseorang yang memegang tangannya.
“Ya takut sih cuma ada om yang bantu pegang tangan,” kata Salestinus, Rabu (9/10/2024)
Sementara itu, warga setempat, Eda Balubun berharap agar perbaikan jembatan segera diselesaikan. Mengingat risiko yang dihadapi setiap hari oleh bidan, guru, siswa, dan warga lainnya saat menyeberang.
“Kalau bisa dipercepat pengerjaannya, Kasihan saja tiap hari baik bidan, ibu guru, maupun siswa dan warga masyarakat terpaksa lewat jembatan walaupun resikonya bisa saja jatuh,” ungkapnya.
Ia juga meminta agar dibuat jembatan darurat sementara untuk mencegah kecelakaan. Namun, di lokasi pengerjaan, tidak terlihat petugas PUPR Bina Marga Maluku, hanya pekerja dan kontraktor yang memantau progres pekerjaan.
“Kami minta dibuatkan jembatan darurat untuk sementara waktu, agar masyarakat tidak bertaruh nyawa, lebih aman untuk menyebrang,” tutupnya.
Penulis : Roman
Editor : Aziz
