Warga Desa Biluango Gotong Royong Buka Jalan Alternatif

Proses pembersihan permukaan tanah yang akan digunakan untuk jalur alternatif di Dusun Kemiri, Desa Biluango. Sumber:gorontalo.antaranews.com.
Proses pembersihan permukaan tanah yang akan digunakan untuk jalur alternatif di Dusun Kemiri, Desa Biluango. Sumber:gorontalo.antaranews.com.

Kolomdesa.com, Bone Bolango – Warga Desa Biluango, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango gotong royong membuka jalan alternatif. Kegiatan tersebut dilakukan guna mempermudah mobilitas warga menuju ke desa lainnya.

“Kita membuka akses jalan menuju ke desa lain, ini kita lakukan bersama dengan warga desa terkhusu Dusun Kemiri,” ucap Kepala Desa Biluango, Yakub Djamala, Selasa (8/10/2024).

Menurut Yakub, nantinya akses jalan tidak hanya dapat dilalui oleh kendaraan roda dua. Roda empat nantinya juga dapat menggunakan jalur alternatif yang baru dibuat itu.

“Jalan yang kita buka saat ini terbilang cukup lebar, kendaraan pribadi muat juga untuk lewat sini,” terang Yakub.

Yakub mengatakan dengan dibukanya akses alternatif di Dusun Kemiri. Beban kendaraan yang melintas di jalur utama kini sudah berkurang.

“Jalan utama menuju Dusun Kemiri saat ini laju kendaraannya sudah dapat ditekan, dan laju kendaraan sudah mulai longgar,” jelasnya.

Yakub juga menambahkan, dengan adanya jalur alternatif dari dan menuju ke Dusun Kemiri. Ancaman bahaya, saat lewat jalur utama sudah dapat diatasi, terutama jika ramai melalui dua aliran sungai yang berbatu.

“Jalur utama menuju dusun kemiri saat hujan tiba, itu tidak dapat dilalui lantaran tertutup air,” beber Yakub.

Setelah program pembukaan jalan alternatif ini. Jalan menuju dusun kemiri saat ini sudah mulus, dan nyaman dilalui lantaran permukaannya rata.

“Setelah jalan dibuka, kini jalan sudah nyaman dilewati dan layak dilalui,” jelas Yakub.

Menurut Yakub, dibukanya jalan baru di Dusun Kemiri bukan hanya untuk akses antar wilayah. Sebagai daerah penghasil kemiri, jalan alternatif juga digunakan untuk mengangkut hasil panen tanaman bumbu tersebut.

“Ratusan ton kemiri dihasilkan di dusun kemiri, sehingga dengan adanya jalur alternatif ini pengangkutan biji kemiri saat ini jauh lebih mudah,” pungkasnya.

Penulis: Habib
Editor: Aziz

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *