Site icon Kolom Desa

BKKBN Tingkatkan Peran Kelompok KB Pria di Desa Awan

BKKBN Bali saat melakukan pembinaan untuk meningkatkan peran kelompok dan motivator KB Pria di Kantor Desa Awan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Sumber foto : Istimewa

BKKBN Bali saat melakukan pembinaan untuk meningkatkan peran kelompok dan motivator KB Pria di Kantor Desa Awan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Sumber foto : Istimewa

Kolomdesa.com, Bangli – Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bali melakukan pembinaan di Desa Awan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, untuk meningkatkan peran kelompok dan motivator KB Pria di Bali, Selasa (8/10/2024).

Selaku Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, dr. Ni Luh Gede Sukardiasih mengatakan, dari hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 menunjukkan bahwa kesertaan pria dalam ber-KB masih rendah.

“Untuk kondom sebesar 2,5 persen dan vasektomi sebesar 0,2 persen,” katanya.

Pada tahun 2017, Berdasarkan data Statistik Rutin BKKBN mengasilkan bahwa kesertaan pria dalam ber-KB yaitu kondom sebesar 3,24 persen dan vasektomi sebesar 0,47 persen. Kesertaan KB Pria termasuk salah satu indikator kinerja yang tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2020-2024.

Dalam lima tahun Renstra tersebut diharapkan pencapaian kesertaan KB Pria meningkat sebesar 5,73 persen dengan peningkatan 0,2 persen per tahun. Hal ini merupakan salah satu Persentase kesertaan KB Pria merupakan cakupan peserta aktif KB Pria yang diperoleh dari jumlah peserta aktif KB Pria (MOP dan kondom) dibandingkan jumlah peserta aktif mix contraception.

Di tahun 2023, capaian persentase kesertaan KB Pria sebesar 3,08 persen atau sekitar 55,69 persen dibandingkan target yang ditetapkan yaitu 5,53 persen. Kemudian, masih tingginya peminat KB Pria yang belum terlayani (unmet need). Pilihan kontrasepsi pria yang masih sedikit yaitu hanya kondom dan vasektomi. Terbatasnya tenaga medis dan fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat melayani vasektomi.

Masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran pria untuk ber-KB serta adanya rumor negatif tentang KB Pria, dan masih kurangnya dukungan tokoh masyarakat/tokoh agama/tokoh adat terhadap KB Pria.

“Upaya berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta dalam melakukan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) serta advokasi mengenai pentingnya KB Pria kepada seluruh tingkatan masyarakat tidak pernah berhenti sehingga pengetahuan masyarakat tentang KB Pria bertambah. Sebagai upaya dalam meningkatkan kesertaan KB Pria, perlu dilakukan inisiatif strategis yaitu dengan membentuk dan mengembangkan kelompok KB Pria,” bebernya.

Ia menjelaskan, kelompok KB Pria merupakan wadah pembinaan peserta aktif KB Pria baik akseptor kondom maupun akseptor vasektomi. Kelompok ini berperan penting dalam peningkatan kesertaan KB Pria terutama vasektomi sebagai salah satu metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) bagi pria.

“Kami sangat mengapresiasi pemerintah Desa Awan yang telah menginisiasi pembentukan kelompok KB Pria. Semoga dengan pembentukan kelompok KB Pria akan semakin memotivasi dan meningkatkan partisipasi pria dalam kesertaan ber-KB. Besar harapan saya, kelompok KB Pria Desa Awan akan semakin berkembang kedepannya dengan berbagai kegiatan dan inovasi,” pungkasnya.

Sebelum itu, Sekretaris Dinas PMDPPKB, Ni Made Ariani menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada BKKBN Bali atas kegiatan meningkatkan peran kelompok dan motivator KB Pria ini.

“Desa Awam ini sudah maju, tapi perlu ditingkatkan lagi,” katanya.

Berharap dengan kegiatan ini, kepesertaan ber-KB bagi pria. Karena hal ini juga untuk mengurangi beban para kaum ibu di desa ini.

“Beban ibu-ibu sangat berat sekali. Dari hamil sembilan bulan, kemudian melahirkan, hingga menyusui. Tolong dimaklumi beban ibu-ibu, dan kami sudah mencanangkan program untuk mengurangi beban kaum ibu,” tandasnya.

Selain itu Kepala Desa Awan I Ketut Dhana Arta mengatakan, pihak desa menerima berbagai program dari pemerintah. Dan juga di lapangan pun kerap terjadi isu miring terkait pria ber-KB yang diplesetkan menjadi dikebiri. Bahkan, dianggap takut dengan istri.

“Ini seharusnya ada sosialisasi mendalam,” katanya.

Pihaknya pun mengaku telah menerima informasi bahwa KB Pria ini merupakan bentuk kasih sayang kepada istri.

“Ini sangat bagus, sehingga saya sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas program ini,” ujarnya.

Harapannya dia, adanya program ini masyarakat di desanya ini lebih sejahtera sesuai dengan mars KB.

Penulis : Fais
Editor : Danu

Exit mobile version