Kolomdesa.com, Aceh Utara – Sebanyak 17 desa di Kabupaten Aceh Utara terendam banjir usai hujan lebat dan luapan dari sungai. Akibatnya aktivitas perekonomian warga dan sekolah di wilayah terdapat terhenti.
“Ini banjir pertama memasuki musim hujan. Disini langganan banjir akibat luapan Sungai Krueng Keureutoe dan Krueng Pirak. Bisanya setahun sampai 14 hingga 19 kali banjir,” kata tokoh pemuda Kecamatan Matangkuli, Zulfadli, Jumat (4/10/2024).
Ia menjelaskan, bahwa lokasi yang terendam itu tersebar di Kecamatan Matangkuli, Pirak Timu dan Kecamatan Tanah Luas. Menurutnya, itu merupakan kawasan langganan banjir setiap musim penghujan.
Ia menambahkan, lokasi paling parah terendam banjir meliputi Desa Lawang, Desa Tanjung Haji Muda, Alue Thoe, Meuria, Lawang, Hagu, Tumpok Barat, Siren, Beuringen dan Alue Thoe di Kecamatan Matangkuli.
“Lalu di Kecamatan Pirak Timu, banjir merendam Desa Leupe, Krueng Kreh, Pange dan Desa Alue Bungkoh,” terangnya.
Ia menambahkan, bahwa Desa Tanjung Haji Muda dan Desa Lawang, Kecamatan Matangkuli misalnya, ketinggian air berkisar 60 cm hingga 1,5 meter. Sekitar 400 warga Desa Lawang dan penduduk Desa Tanjung Haji Muda harus mengungsi ke selter darurat.
Penulis: Wafi
Editor: Aziz