Kolomdesa.com, Jepara – Desa Petekeyan, yang terletak di Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, semakin dikenal sebagai destinasi wisata unggulan dengan ciri khas seni ukir yang diwariskan turun-temurun.
Desa ini dijuluki “Kampoeng Sembada Ukir” karena menjadi pusat pengrajin ukir sekaligus lokasi pelestarian dan edukasi seni ukir khas Jepara.
“Yang terbaru pada akhir bulan lalu terdapat kunjungan dari sekolah berbasis internasional dari Surabaya atau Surabaya Intercultural School (SIS). Sejumlah 22 Siswa dan 2 guru berwisata edukasi kesenian ukir,” ungkap Ketua Pokdarwis, Abdul Rohman, Kamis (3/10/2024).
Rohman menjelaskan bahwa desa ini menyediakan fasilitas khusus untuk kegiatan edukasi, di mana siswa tidak hanya diperkenalkan dengan seni ukir, tetapi juga diberi kesempatan untuk praktik langsung. Program edukasi disesuaikan dengan usia peserta, mulai dari TK hingga mahasiswa.
“Sasaran kami memang anak-anak sekolah. Mulai dari TK hingga mahasiswa. Kalau kelas TK, SD kami kenalkan ukir, mewarnai. SMP, SMA dan mahasiswa ya praktik,” katanya.
Selain seni ukir dan mebel, Desa Petekeyan menawarkan berbagai paket wisata edukasi lainnya, termasuk pembuatan suvenir dan kuliner tradisional.
“Ada banyak varian, cinderamata vas bunga, gantungan kunci, kolase dan sebagainya. Kalau makanan ya tradisional, klepon maupun kerupuk, intinya cooking class,” jelasnya.
Paket wisata yang ada ditujukan untuk membangun ekosistem masyarakat yang berkelanjutan. Termasuk dalam upaya pemberdayaan masyarakat setempat.
“Selain itu warga yang turut serta membantu kunjungan seperti penyediaan snack, bantu jadi tutor, mendapatkan komisi sehingga menambah penghasilan,” terangnya.
Tak hanya itu Desa Petekeyan telah merintis fasilitas homestay untuk para wisatawan yang membutuhkan tempat menginap.
“Sudah ada tiga rumah warga yang siap huni, harganya berkisar antara Rp 125-200 ribu,” bebernya.
Sebagaimana konsep desa wisata yang tidak hanya menjual tiket, namun juga menjual paket.
“Di sini juga terdapat galery souvenir, warga bisa menitipkan kerajinan maupun produk buatannya,” tandasnya.
Penulis : Moh. Mu’alim
Editor : Danu