Ambengan dan Go Organic: Langkah Inovatif Pengelolaan Sampah dan Pemberdayaan Ekonomi Warga

Desa Ambengan di Singaraja, Bali, mempelopori program Go Organic yang mengelola sampah non-organik untuk menciptakan manfaat ekonomi bagi warga. Inovasi ini memungkinkan warga menukar sampah dengan uang atau emas, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan melalui pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Tempat Biopori Desa Ambengan. Foto: Dokumentasi Desa Ambengan
Tempat Biopori Desa Ambengan. Foto: Dokumentasi Desa Ambengan

Kolomdesa, Singaraja – Ambengan adalah salah satu nama desa di kecamatan Sukasada, Buleleng, Provinsi Bali. Posisinya di atas bukit hijau yang berjarak sekitar 6 km sebelah selatan Kota Singaraja, ditempati kurang lebih 3.777 jiwa. Nama Ambengan berasal dari bahasa Bali yang artinya rumput ilalang.

Di era keberlanjutan dan kesadaran lingkungan yang semakin meningkat, inovasi dalam pengelolaan sampah menjadi hal yang semakin penting. Desa Ambengan menunjukkan langkah maju dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan sekaligus menggerakkan roda perekonomian warganya melalui inovasi yang unik dan berkelanjutan bernama Go Organic. 

“Salah satu desa terbersih di dunia berada di Pulau Bali, maka dari itu kami juga termotivasi menjaga lingkungan dengan Go Organic sambil mencari cuan,” ujar  Kepala Desa Ambengan Nyoman Seri, saat dihubungi Kolomdesa, Rabu (2/10/2024).

Ambengan dan Go Organic: Langkah Inovatif Pengelolaan Sampah dan Pemberdayaan Ekonomi Warga

Tempat Pemilahan Sampah Organik dan Non Organik. Foto: Dokumentasi Desa Ambengan

Inovasi Pemanfaatan Sampah Non-Organik

Salah satu inovasi utama yang diperkenalkan Desa Ambengan adalah pemanfaatan sampah non-organik untuk menghasilkan keuntungan ekonomi. Nyoman Seri menjelaskan sampah non-organik seperti plastik dapat diolah menjadi sumber pendapatan. Misalnya, sampah plastik kemasan air gelas bernilai Rp 2.000 per kilogram, dan minyak jelantah dihargai Rp 5.000 per liter. 

“Kami hargai sampah sesuai dengan harga di pasaran, agar tidak menyusahkan para pengepul yang akan menjual kepada BUMDes,” kata Nyoman Seri.

Inovasi ini tak hanya berfokus pada lingkungan, tetapi juga menawarkan solusi ekonomi bagi warga desa. Ia menyarankan agar sampah yang telah dipilah dapat dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), untuk menambah pendapatan desa. Nantinya, juga dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan warga, seperti pembayaran air.

“Pada akhirnya nanti keuntungan dari sampah ini akan kembali lagi guna kesejahteraan masyarakat Desa Ambengan, jadi tidak ada untuk kantong pribadi,” tambahnya.

Sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik. Jenis sampah ada yang dapat terurai dan tidak. Sampah yang tidak dapat terurai, terang Nyoman, kerap dianggap tidak berguna, maka dari itu diperlukan pengolahan sampah yang efektif agar dapat memiliki nilai manfaat.

Ambengan dan Go Organic: Langkah Inovatif Pengelolaan Sampah dan Pemberdayaan Ekonomi Warga

Upacara Melaspas TPST Desa Ambengan. Foto: Dokumentasi Desa Ambengan

Tukar Sampah dengan Emas

Inovasi lain datang dari Galeri 24 dengan program LIMAS Desa yang memungkinkan warga menukar sampah dengan emas. Nyoman Seri menjelaskan sampah yang dikumpulkan bisa diakumulasikan nilainya, kemudian ditukar dengan emas sesuai harga pasar saat itu. Program ini memberikan insentif tambahan bagi warga untuk lebih aktif dalam memilah dan mengumpulkan sampah.

“Selain bisa ditukar dengan uang, sekarang sampah juga bisa menjadi emas. Ini peluang yang menarik bagi warga untuk menambah aset sekaligus menjaga lingkungan,” tutur Nyoman Seri.

Inovasi-inovasi ini menjadi bagian penting dalam upaya Desa Ambengan untuk memantapkan posisinya sebagai Desa Go Organic. Dengan dukungan dari berbagai pihak dan antusiasme warga desa, inovasi pengelolaan sampah, inovasi lainnya diharapkan dapat mengakselerasi pembangunan desa yang berkelanjutan.

Kepala Desa Ambengan menyatakan, siap menghadapi tantangan ke depan dan mengoptimalkan peluang-peluang yang ada melalui gotong royong dan kolaborasi semua elemen masyarakat. Inovasi ini bukan hanya soal menjaga lingkungan, tetapi juga tentang menciptakan masa depan yang lebih baik bagi seluruh warga desa.

“Kami akan selalu siap untuk mempersiapkan kemajuan Desa Ambengan, dengan segala potensi yang ada akan kami maksimalkan guna keberlangsungan kesejahteraan masyarakat di Desa Ambengan,” pungkas Nyoman Seri.

Editor: Rizal K

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Inovasi Lainnya