Kolomdesa.com, Mojokerto – Pemerintah Desa Salen, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto, meluncurkan inovasi baru untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program simpan pinjam. Program ini berfokus pada modal pengembangan ketahanan pangan dan mendukung pelaku UMKM.
’’Prinsipnya, tujuan adanya simpan pinjam ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Salen,’’ ungkap Kepala Desa Salen Suyanto Fery Anggriawan. Kamis (3/10/2024).
Kepala Desa Salen, Suyanto Fery Anggriawan, menjelaskan bahwa program simpan pinjam yang dikelola oleh BUMDes Makmur telah berjalan selama tiga tahun.
Menurutnya, program ini memberikan modal usaha kepada petani dan pelaku UMKM di desa, termasuk pemberdayaan perempuan yang memiliki usaha kecil seperti toko kelontong, mlijo, dan usaha ekonomi kreatif lainnya. Masyarakat tidak perlu meminjam ke bank, karena desa menyediakan fasilitas simpan pinjam tanpa agunan.
’’Kami pemerintah hadir untuk masyarakat yang kesulitan modal untuk pengembangan usaha. Termasuk untuk para petani. Jadi, masyarakat kita tidak perlu lari ke bank karena di desa ada simpan pinjam,’’ tegasnya.
Syaratnya cukup mudah. Mereka yang ingin meminjam, tidak perlu memberikan agunan sebagaimana simpan pinjam di luar sana, mereka cukup menyerahkan kartu tanda penduduk saja.
’’KTP ini sebagai bukti kalau yang pinjam ini benar-benar warga Salen. Maksimal tiap warga bisa pinjam Rp 10 juta. Sistemnya nanti diangsur tiap bulan. Jadi sangat ringan dan menguntungkan bagi warga,’’ paparnya.
Masyarakat yang pinjam mengangsur per tanggal 5 di kantor desa. Termasuk bagi masyarakat yang hendak turut bergabung. Hingga kini setidaknya sudah ada ratusan masyarakat yang mendaftar menjadi anggota simpan pinjam desa. Khususnya untuk pemberdayaan perempuan.
’’Justru yang pemberdayaan perempuan ini yang banyak, anggotanya 100-an lebih kalau ketahanan pangan masih 30-an, karena memang baru berjalan satu tahun,’’ jelasnya.
Sukses dengan simpan pinjam, ke depan, pemdes bakal tingkatkan pemberdayaan petani. BUMDes bakal melakukan pembinaan kepada para petani agar produktivitas bisa meningkat. Mulai dari bagaimana cara menanam yang benar hingga penjulannya bisa menguntungkan petani.
’’Nanti fokus kita di satu dusun untuk menjadi percontohan, kemudian, disusul tiga dusun lainnya,’’ pungkasnya.
Penulis : Moh. Mu’alim
Editor : Danu