Lestarikan Budaya Leluhur, Pemdes Bugeman Gelar Ojung

Dua peserta ojung saling berjaga dan bertahan agar tidak tercambuk rotan. Sumber : Alfarizi/panitia Ojung
Dua peserta ojung saling berjaga dan bertahan agar tidak tercambuk rotan. Sumber : Alfarizi/panitia Ojung

Kolomdesa.com, Situbondo – Pemerintah Desa (Pemdes) Bugeman, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo, menggelar tradisi ojung, sebuah budaya leluhur yang telah berlangsung turun-temurun.

Tradisi ini merupakan bagian dari rangkaian selamatan desa yang digelar setiap tahun.

“Kegiatan tradisi ojung ini merupakan rangkaian selamatan desa,” kata Kepala Desa Bugeman, Udit Yuliasto. Selasa (01/10/2024).

Lebih lanjut, Udit menjelaskan bahwa tradisi ojung diikuti tidak hanya oleh warga Desa Bugeman, tetapi juga oleh peserta dari luar desa.

Para peserta saling mengadu nyali di atas panggung, dengan rotan sepanjang satu hingga dua meter yang digunakan untuk memukul lawan.

Peserta dinyatakan kalah jika sabetan rotan mengenai tubuhnya. Menurutnya, ojung merupakan tradisi atau budaya yang dilestarikan oleh masyarakat Desa Bugeman.

“Siapaun yang menjadi kepala desa, maka harus mengadaka tradisi budaya ojung ini,” ujarnya.

Dengan selamatan desa dan tradisi ojung ini, kata Udit, diyakini membawa keberkahan, mendatangkan keamanan, dan melancarkan rezeki bagi warga.

“Saya tidak tau kapan tradisi ojung ini digelar, sebab waktu sebelum saya lahir ojung ini sudah digelar,” pungkasnya.

Penulis : Moh. Mu’alim
Editor : Danu

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *