Rekayasa Lalin Trans Sulawesi Ruas Desa Takandeang Dihentikan

Uji coba rekayasan lalu lintas Trans Sulawesi Ruas Desa Takandeang. Sumber:sulbar.tribunnews.com.

Kolomdesa.com, Mamuju – Rekayasa lalu lintas dengan membuka tutup rute Trans Sulawesi ruas Desa Takandeang, Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju saat pelebaran jalan kini tidak diberlakukan lagi. Keputusan itu diambil lantaran pembangunannya sudah memasuki tahap akhir.

“Hampir selesai tahapan pelebaran jalan di lokasi dekat jembatan,” ucap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Edwar, Jumat (27/9/2024).

Menurut Edwar, meskipun pembangunannya belum sepenuhnya selesai, jalan tersebut layak dilalui oleh kendaraan yang ingin melintas.

“Sudah siap diujikan, kita hentikan system buka tutup jalan,” kata Edwar.

Edwar mengatakan, pemberhentian sistem buka tutup jalan akan berlangsung sehari penuh. Sehingga kendaraan baik kecil, maupun besar dapat melewatinya tanpa takut ada penutupan di jam tertentu.

“Pukul berapa pun bebas melewati,” sambung Edwar.

Namun Edwar tetap mengimbau kepada pengguna jalan agar berhati-hati. Pengerjaan jalan yang masih berlangsung, banyak peralatan yang masih ada di lokasi perbaikan.

“Masih ada peralatan untuk melelehkan aspal, diimbau tetap hati-hati,” ujar Edwar.
Edwar mengaku, setelah tahap pelebaran selesai. Selanjutnya permukaan atas jalan akan dilapisi aspal.

“Ini nanti akan dilapisi aspal agar pengguna menjadi nyaman,” beber Edwar.

Seperti diketahui, jalan Trans Sulawesi poros Desa Takandeang sempat mengalami longsor. Kejadian tersebut membuat arus lalu lintas tersendat.

“Jalan yang kita perbaiki ini merupakan buntut longsor awal bulan lalu, dan kemacetan terjadi lantaran kami harus merekayasa lalu lintas dengan menerapkan sistem buka tutup jalan,” jelas Edwar.

Edwar menjelaskan, untuk mengatasi kondisi tersebut, pihaknya langsung bergerak cepat memperbaikinya, sekaligus melakukan pelebaran jalan. Adapun jalan yang diperbaiki dan diperlebar mencapai 1 kilometer.

“Jalan yang kita perbaiki ini merupakan buntut longsor awal bulan lalu, dengan panjang kerusakan mencapai satu kilo meter,” pungkas Edwar.

Penulis: Fuji
Editor: Aziz

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *