Kampung Herbal Sukolelo, Pusat Eduwisata Tanaman Herbal di Pasuruan

Desa Wisata Sukolelo, yang terletak di kaki Gunung Arjuna menawarkan pengalaman wisata yang unik dan beragam. Desa yang terdiri dari enam dusun ini dikenal sebagai “Kampung Herbal” yang dipelopori oleh pemuda setempat.
Desa Wisata Sukolelo, yang terletak di kaki Gunung Arjuna menawarkan pengalaman wisata yang unik dan beragam. Sumber: Dok. Kemenparekraf
Desa Wisata Sukolelo, yang terletak di kaki Gunung Arjuna menawarkan pengalaman wisata yang unik dan beragam. Sumber: Dok. Kemenparekraf

Kolomdesa.com, PasuruanSiapa sangka, di kaki Gunung Ringgit tersembunyi sebuah desa yang kaya akan keanekaragaman hayati dan menawarkan pengalaman wisata yang unik. Desa tersebut adalah Desa Wisata Sukolelo yang dikenal karena keasriannya dan suasana pedesaan yang masih alami, dikelilingi oleh perbukitan hijau yang menyejukkan mata.

Hawa sejuk terasa begitu memasuki Dusun/Desa Sukolelo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Maklum, dusun itu berada di kaki Gunung Ringgit. Di pintu masuk dusun itu, terpampang tulisan ikonik dengan ukuran besar bertuliskan Kampung Herbal Sukolelo.

Salah satu daya tarik utama Sukolelo adalah Kampung Herbalnya yang telah berhasil mengembangkan budidaya tanaman herbal secara berkelanjutan, serta menghasilkan berbagai jenis tanaman obat yang berkhasiat tinggi. Pengunjung dapat belajar tentang berbagai jenis tanaman herbal, manfaatnya bagi kesehatan, serta cara mengolahnya menjadi produk-produk alami.

Pada tahun 2018 terbentuklah Kampung Herbal Sukolelo yang dipelopori oleh pemuda Dusun Sukolelo. Sejak tahun 2019 diperkenalkan dengan konsep eduwisata yang berbasis masyarakat. 

Motto Kampung Herbal Sukolelo adalah Nature Cultural dan Social Expedition. Dalam kegiatan tersebut pengunjung akan diajak berinteraksi langsung dengan kebiasan masyarakat untuk merawat, membudidaya dan mengolah tanaman herbal.

Desa ini menjadi destinasi favorit bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana pedesaan Jawa Timur yang kental dengan tradisi dan kebudayaan. Keunikan utama dari Sukolelo adalah keberadaan kearifan lokal dan aktivitas pertanian tradisional yang masih dijalankan oleh masyarakat setempat, sehingga pengunjung bisa merasakan kehidupan pedesaan yang autentik.

“Pengunjung tidak hanya datang untuk melihat pemandangan atau menikmati atraksi, tetapi juga ingin belajar dari cara hidup kami di desa,” ucap Wakil Ketua Generasi Mandiri Sukolelo, Rizal Bahtiar, Senin (23/9/2024).

Di kampung yang didiami 130 KK tersebut, terdapat berderet aneka tanaman herbal. Ada yang ditanam di depan rumah, pekarangan, hingga di sepanjang jalan kampung.

Jenis tanaman yang ditanam beragam. Ada kunyit, temulawak, jahe, telang, dan lain-lain. Juga di tanaman aneka jenis tanaman obat keluarga (toga) seperti mengkudu, semanggi, sambiloto, jinten, sirih, dan sebagainya.

Desa Wisata Sukolelo memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan. Dengan dukungan dari pemerintah dan masyarakat, Sukolelo dapat menjadi destinasi wisata unggulan di Jawa Timur.

Kampung Herbal Sukolelo, Pusat Eduwisata Tanaman Herbal di Pasuruan
Sejak tahun 2018, Desa Sukolelo dikenal sebagai “Kampung Herbal” yang dipelopori oleh pemuda setempat. Sumber: Dok. Kemenparekraf.

Eduwisata Kampung Herbal Sukolelo, Kerap Jadi Jujukan Studi Banding

Sejak tahun 2018, Desa Sukolelo dikenal sebagai “Kampung Herbal” yang dipelopori oleh pemuda setempat. Pembentukan kampung ini didampingi langsung oleh mahasiswa dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya dengan melakukan survei potensi. 

Kemudian koordinasi dan komunikasi intensif antara para pemuda yang tergabung dalam gemas dengan tokoh masyarakat, RT, dan RW yang ada di Dusun Sukolelo. Sehingga, berdiri Kampung Herbal Sukolelo hingga sekarang.

Kampung Herbal Sukolelo atau KHS sudah lama dibangun. Namun, banyak masyarakat belum mengenal serta mengetahuinya.

Pengunjung akan langsung dikenalkan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat untuk merawat, membudidaya dan mengolah tanaman herbal. Tidak hanya sekedar melihat, pengunjung akan diajak untuk ikut merasakan bagaimana proses pembibitan tanaman herbal dari pemilihan bibit sampai dengan panen. 

“Ada sekitar 70 jenis tanaman empon-empon dan toga di Kampung Herbal Sukolelo ini. Semuanya dari hasil pembibitan warga bersama Pemuda Gemas,” paparnya. 

Menurutnya, Kampung Herbal Sukolelo atau KHS sudah lama dibangun. Namun, banyak masyarakat belum mengenal serta mengetahuinya.

Dalam menanam tanaman herbal yang beragam, pengelolaan lahan tanaman herbal dilakukan dengan memanfaatkan lahan yang ada. Masyarakat Desa Wisata Sukolelo biasanya memanfaatkan lahan pekarangan rumah masing-masing hingga jalan kampung yang dipasangi pot berisi tanaman herbal. 

Yang menarik, tiap RT memiliki minimal satu greenhouse mini. Isinya tanaman herbal yaitu empon-empon dan toga.

“Untuk greenhouse, ada empat buah menyesuaikan jumlah RT. Masing-masing RT ada satu greenhouse. Juga dilengkapi gubuk sederhana untuk kegiatan edukasi warga. Mulai dari pelatihan, sosialisasi, serta lainnya,” jelasnya. 

Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, tamu dari luar terus berdatangan berkunjung ke Kampung Herbal Sukolelo. Ada mahasiswa asal Korsel yang jumlahnya puluhan dan termasuk turis dari Austria, Australia, dan lain-lain.

Banyak juga warga dari sekitaran Kabupaten Pasuruan yang datang. Dari daerah lain pun banyak yang datang untuk studi banding.

“Memang KHS ini tidak hanya berisi kegiatan penanaman dan budidaya tanaman herbal. Tapi, juga sebagai tempat wisata edukasi,” bebernya.

Kampung Herbal Sukolelo, Pusat Eduwisata Tanaman Herbal di Pasuruan
Sendang Sumber Segaran terletak di dusun kebonagung yang merupakan kawasan pertanian terpadu di Desa Wisata Sukolelo. Sumber: Dok. Kemenparekraf.

Sendang Sumber Segaran, Daya Tarik Pendukung yang Patut Dikunjungi

Desa Wisata Sukolelo juga memiliki beberapa daya tarik pendukung lainya seperti Sendang Sumber Segaran. Sendang ini terletak di dusun kebonagung yang merupakan kawasan pertanian terpadu di Desa Wisata Sukolelo. 

Pengunjung akan disajikan alam dengan sumber air yang melimpah, ikan terapi, dan edukasi pertanian terpadu (mina padi, kebun sayur, dan peternakan kambing). Ada juga kawasan pengelolaan sayur organik di Desa Wisata Sukolelo dengan produksi sayuran konsumsi rumah tangga yang menyajikan edukasi pengelolaan dan petik sayur seperti sawi pakcoy dan aneka sayur lainnya yang terletak di Dusun Junggo.

Sendang Sumber Segaran menawarkan pengalaman unik yaitu terapi ikan. Ikan-ikan kecil akan membersihkan kulit pengunjung secara alami dan memberikan sensasi yang menenangkan.

Pengunjung dapat ikut serta dalam aktivitas pertanian seperti menanam padi, memanen sayuran, hingga beternak. Desa ini juga memiliki perkebunan buah yang memungkinkan pengunjung untuk merasakan pengalaman memetik buah secara langsung dari pohonnya.

“Program ini digagas mulai 2020. Sejak saya menjadi kepala desa. Beroperasinya Oktober 2021 dengan menggandeng universitas swasta terkemuka di Sidoarjo,” sebutnya. 

Keindahan alam sekitar Sukolelo juga menjadi daya tarik tersendiri. Pemandangan pegunungan yang hijau, sungai yang mengalir jernih, dan persawahan yang luas menciptakan suasana yang tenang dan menyejukkan.

Edukasi pertanian yang menarik memungkinkan pengunjung belajar langsung tentang teknik bercocok tanam organik, mulai dari persiapan lahan hingga panen. Kegiatan petik sayur organik menjadi salah satu favorit pengunjung, di mana mereka dapat memetik sayuran segar langsung dari kebun dan merasakan sensasi menjadi petani sesungguhnya.

Jam Operasional, Harga Tiket dan Rute Menuju Desa Wisata Sukolelo

Desa Wisata Sukolelo beroperasi setiap hari dari Senin sampai Minggu pada pukul 08.00 WIB sampai 17.00 WIB. Pengunjung yang hendak mengunjungi desa wisata ini disarankan untuk menghubungi pengelola terlebih dahulu melalui nomor telepon 085785703087. 

Tiket masuk ke Desa Wisata Sukolelo cukup terjangkau, yakni Rp 10.000 per orang untuk akses umum. Namun, untuk mengikuti aktivitas khusus seperti agrowisata, kelas seni, atau trekking, ada biaya tambahan sekitar Rp 20.000 hingga Rp 50.000 tergantung pada jenis aktivitas yang dipilih.

Desa Wisata Sukolelo juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti areal parkir, balai pertemuan, kafetaria, kamar mandi umum, kios souvenir, kuliner, musholla, area outbound, spot foto, dan wifi area. Pengunjung juga dapat menginap di homestay dengan harga mulai dari Rp 100,000 per malam. 

Desa Wisata Sukolelo terletak di Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan. Untuk mencapai desa ini, pengunjung bisa menempuh perjalanan darat menggunakan kendaraan pribadi atau umum. Dari pusat kota Pasuruan, desa ini dapat dicapai dalam waktu sekitar 1-1,5 jam perjalanan. Jalan menuju desa cukup mudah diakses, meskipun beberapa bagian jalan mendekati desa agak menanjak.

Rute umum yang bisa diambil adalah melewati jalur utama Surabaya–Pasuruan, kemudian mengikuti petunjuk arah ke Kecamatan Sukorejo. Desa ini juga dapat dicapai menggunakan transportasi umum berupa bus hingga kecamatan terdekat, kemudian dilanjutkan dengan ojek lokal menuju desa.

Jumlah Pengunjung dan Omzet Desa Wisata Sukolelo

Desa Wisata Sukolelo di Pasuruan telah mengalami pertumbuhan jumlah pengunjung yang signifikan dari tahun ke tahun. Berdasarkan data yang diperoleh dari pihak pengelola, pada tahun 2021 Desa Wisata Sukolelo menerima kunjungan wisata sebanyak 5.000 orang. 

Pada tahun tersebut kegiatan promosi masih terbatas terutama oleh adanya Covid-19, sehingga jumlah pengunjung belum begitu besar. Namun demikian desa mulai dikenal lebih luas sebagai destinasi wisata pedesaan, menarik minat wisatawan lokal yang tertarik dengan suasana alam dan budaya tradisional Sukolelo.

Tahun 2022 terdapat peningkatan jumlah pengunjung menjadi 7.500 orang. Ini juga didukung oleh penambahan atraksi seperti kelas seni budaya dan agrowisata, yang menarik pengunjung dari kota-kota sekitar.

Pada tahun 2023 terjadi peningkatan jumlah pengunjung menjadi 10.000 orang yang mengindikasikan adanya konsistensi pertumbuhan pengunjung. Peningkatan fasilitas dan jalur trekking serta popularitas yang berkembang melalui media sosial menjadi faktor pendorong utama.

Seiring dengan peningkatan jumlah pengunjung, Desa Wisata Sukolelo juga mengalami pertumbuhan omzet yang stabil. Tahun 2021 Desa Wisata Sukolelo menerima pendapatan sebesar Rp 150 juta.

Konsistensi peningkatan omzet juga terjadi di tahun-tahun berikutnya dimana pada tahun 2022 omzet yang diterima sebesar Rp 200 juta. Pada tahun 2023, seiring dengan adanya lonjakan pengunjung jumlah pendapatan yang diterima menjadi Rp 300 juta. 

Omzet yang diperoleh digunakan untuk pengembangan infrastruktur wisata, peningkatan fasilitas homestay, serta pelestarian budaya dan tradisi lokal. Rencana kedepan, Desa Wisata Sukolelo juga berupaya mengembangkan program edukasi lingkungan dan memperluas potensi wisata alam yang ada.

“Kami sedang merencanakan untuk membuka lebih banyak jalur trekking dan memperkenalkan program pendidikan lingkungan bagi anak-anak sekolah yang datang berkunjung,” pungkasnya.

Desa Wisata Sukolelo adalah destinasi wisata yang menawarkan pengalaman yang berbeda dan berkesan. Dengan peningkatan fasilitas dan promosi yang semakin gencar, Desa Wisata Sukolelo siap menjadi salah satu destinasi wisata pedesaan terkemuka di Jawa Timur.

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di: