Hamayung Wakili Kegiatan Praktik Baik Desa Bebas Stunting

Kepala Desa Hamayung Yahya Rasya memaparkan materi Kader Asuh Balita Desa Hamayung (Kasurga Badayung) secara daring di Kandangan, Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan.
Kepala Desa Hamayung Yahya Rasya memaparkan materi Kader Asuh Balita Desa Hamayung (Kasurga Badayung) secara daring di Kandangan, Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan. Sumber: HO-Diskominfo HSS

Kolomdesa.com, HSU – Desa Hamayung Kecamatan Daha Utara Hulu Sungai Selatan (HSS) Kalimantan Selatan (Kalsel) berhasil terpilih menjadi perwakilan Kalsel menjadi narasumber pada kegiatan Praktik Baik Desa Bebas Stunting (De’Best) 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) 2024.

Kegiatan De’Best 1000 HPK dilaksanakan secara daring melalui zoom meeting di Media Center Sekretariat Daerah (Sektda) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) HSS, Kandangan, Selasa (24/09/2024).

“Dalam rangka mewujudkan masyarakat di HSS yang sehat dan berkualitas, kita dari Pemkab HSS senantiasa melakukan berbagai akselerasi, dan sinergi dalam upaya menyelesaikan masalah-masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat,” kata Sekretaris Daerah HSS Muhammad Noor.

Noor mengatakan bahwa pada kegiatan ini turut dihadiri oleh Pelaksana Tugas Kepala Dinas PPKBPPA Lothvie Rahmani, Kepala UPTD Puskes Pasungkan Yunus, dan Kepala Desa Hamayung Yahya Rasya yang dibuka Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan BKKBN Nopian Andusti.

Kemudian, Kementerian Kesehatan RI menunjuk HSS sebagai salah satu lokus pencegahan dan penurunan stunting yang merupakan program ditangani secara nasional. Oleh karena itu, Pemkab HSS telah menetapkan target Prevalensi Stunting sebesar 14 persen atau sama dengan target nasional pada 2024.

Lebih lanjut, Noor menuturkan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) HSS melakukan berbagai upaya termasuk intervensi secara spesifik, maupun sensitif secara masif dan berjenjang sampai dengan ke tingkat desa  untuk mencapai target 14 persen.

“Masing-masing desa melakukan upaya identifikasi permasalahan dari kondisi dan karakter masyarakat sampai dengan intervensi yang dilakukan melalui sumber daya internal dan eksternal, melalui sinergi dan inovasi agar desa bebas stunting di 1000 HPK bisa terwujud di HSS,” ungkap Noor.

Noor menyatakan Provinsi Kalsel pun patut berbangga terhadap pencapaian Desa Hamayung. Karena turut menyumbangkan solusi untuk permasalahan nasional yang serius.

Sementara itu, Kepala Desa Hamayung Yahya Rasya memaparkan materi Kader Asuh Balita Desa Hamayung (Kasurga Badayung), yakni menjalankan program satu kader untuk 12 keluarga.

Yahya mengharapkan materi tersebut mampu menginspirasi bagi desa dan kelurahan lain di Indonesia, untuk mengadopsi langkah serupa dengan menyesuaikan pada kearifan lokal.

“Melalui partisipasi aktif dalam program De’Best ini, diharapkan upaya Desa Hamayung dapat menjadi teladan, sekaligus bukti nyata bahwa dengan kolaborasi dan inovasi di tingkat desa sehingga masalah stunting dapat diatasi secara efektif,” ucap Yahya.

Diketahui, Desa Hamayung terpilih sebagai perwakilan Kalsel merupakan hasil dari berbagai upaya dan program inovatif yang dilakukan guna mencegah dan menangani stunting. Desa ini dianggap mampu menerapkan langkah strategis untuk menyelamatkan generasi pada masa 1000 HPK atau periode krusial saat pertumbuhan dan perkembangan anak.

Penulis : Devi arp
Editor : Danu

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *