Kolomdesa.com, Jombang – Desa Kudubanjar, Kecamatan Kudu, Kabupaten Jombang, terus melestarikan tradisi tahunan sedekah bumi yang menjadi simbol syukur warga kepada Yang Maha Kuasa atas hasil bumi. Selain itu, ajang ini juga dimanfaatkan pemerintah desa (pemdes) untuk mendukung sektor UMKM setempat.
“Kegiatan sedekah bumi rutin digelar setiap tahun. Tahun ini, rangkaian kegiatan sedekah bumi digelar sekitar 15 hari dimulai sejak 3 September,” Kades Kudubanjar, Gatot Kuswanto. Selasa (17/9/2024).
Gatot menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan tersebut meliputi karnaval, pengajian, hingga pasar malam. Puncak acara ditandai dengan tumpengan di balai desa dan dilanjutkan dengan pagelaran wayang kulit pada malam harinya.
”Jadi ini kegiatan rutin yang harus kita rawat dan lestarikan,” kata Gatot.
Selain sebagai ajang mempererat kerukunan warga, sedekah bumi juga menjadi kesempatan untuk mempromosikan produk-produk UMKM lokal.
”Seperti pasar malam di lapangan desa, ini sudah dimulai sejak 3 September sampai 15 September kemarin. Pelaku UMKM kita tampung di situ,” imbuh dia.
Lanjut Gatot. Berdasarkan data desa, terdapat lebih dari 20 pelaku usaha yang aktif di Kudubanjar, dan acara ini menjadi salah satu peluang untuk meningkatkan perekonomian warga.
”Karena itu, ada banyak serangkaian kegiatan. Acara sedekah bumi juga kita bedakan dengan hari jadi desa,” ujar Gatot.
Gatot juga menambahkan bahwa tradisi sedekah bumi dibedakan dari peringatan hari jadi desa, untuk menjaga fokus dan makna dari masing-masing kegiatan. Harapannya, melalui acara ini, warga semakin kompak dan rukun.
”Bentuk rasa syukur kami kepada Yang Maha Kuasa, diberi kesuburan tanah. Karena kita makan asalnya dari hasil bumi di sini (Kudubanjar),” tutur dia.
Sebagai informasi, Desa Kudubanjar memiliki empat dusun. Meliputi Dusun Kudu, Ketapanglor, Ketapangkidul, dan Dusun Banjarejo.
”Alhamdulillah masyarakat antusias, seperti karang taruna juga ikut membantu setiap kegiatan,” kata Gatot.
Penulis : Moh. Mu’alim
Editor : Danu