Kolomdesa.com, Bolaang Mongondow – Kelompok Tani (Poktan) Desa Diat, Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolaang Mongondow mengikuti pelatihan pembuatan pestisida alami berbahan jerami padi. Kegiatan tersebut mendapat pembinaan langsung dari Mahasiswa Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Negeri Manado (Unima).
“Kegiatan ini dilakukan guna memberikan pemahaman kepada petani supaya mampu memanfaatkan limbah jerami padi menjadi produk ramah lingkungan,” tutur Ketua PKM, Unima Mifatahul Jannah, Senin (9/9/2024)
Bukan hanya itu, pelatihan yang diperoleh Poktan Desa Diat ini juga untuk melatih jiwa wirausaha petani. Pasalnya, produk hasil olahan jerami yang telah diajarkan juga bertujuan jangka panjang untuk dijual.
“Merubah jerami menjadi produk pestisida alami berupa asap, dan nantinya dikomersilkan hasilnya,” sambung Mifta.
Dalam proses pelatihan, Mifta memberikan bocoran terkait dengan materi yang diperoleh peserta. Pengetahuan awal mengenai kandungan jerami, dan potensi produk yang dihasilkan juga tidak luput dari proses pelatihan.
“Saat proses pelatihan peserta mendapatkan ilmu mengenai jerai, dan kandungan yang dihasilkan setelah diolah,” jelas Mifta.
Peserta pelatihan pembuatan pestisida alami tidak hanya diberikan pemahaman mengenai kandungan jerami. Praktik langsung pembuatan pestisida berbahan jerami juga dilakukan.
“Nantinya di akhir penyampaian materi akan ada penyampaian teknik pembuatan materi, sebelum diakhiri dengan praktek langsung pembuatan pestisida berbahan jerami,” ujar Mifta.
Mifta berharap, dengan adanya pelatihan pembuatan pestisida alami ini, petani yang tergabung dalam Poktan Desa Diat, ke depan tidak tergantung dengan bahan kimia.
“Ini merupakan produk bio pestisida, sehingga penggunaan pestisida kimia dapat dikurangi,” ucap Mifta.
Mifta menambahkan, dengan adanya pelatihan pembuatan pestisida alami berbahan jerami merupakan konsep pertanian berkelanjutan. Sebab, kondisi tanah akan tidak cepat rusak, apabila penggunaan pupuk kimia dihilangkan.
“Tanah tidak akan cepat rusak, dan hasil pertanian akan terus tinggi,” sahut Mifta.
Sementara itu, Ketua Poktan Desa Diat, Munir mengaku senang dengan adanya pelatihan pembuatan pestisida alami. Dirinya dan 14 anggota Poktan di Desa Dait sangat antusias mengikuti pelatihan.
“Kami sangat bersyukur lantaran sangat membantu dengan adanya pelatihan ini, karena sebelumnya kami hanya mengetahui jerami hanya sebatas limbah,” kata Munir.
Munir mengaku, dengan adanya keterampilan dari anggota Poktan untuk membuat jerami menjadi pestisida alami. Modal untuk membeli obat, dia meyakini akan lebih sedikit.
“Dengan adanya pelatihan ini, kedepannya kami akan membuat pestisida sendiri, dan pastinya dapat mengurangi biaya pembelian pestisida kimia sebagai media pengusir hama,” pungkas Munir.
Penulis : Fuji
Editor: Aziz