Kolomdesa.com, Lhokseumawe – Sebanyak 10 anak di Desa Uteunkot, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe mengalami risiko stunting. Hal ini berdasarkan hasil tes yang dilakukan oleh Posyandu setiap bulannya.
Kader Posyandu Nurlaila mengatakan indikasi beresiko stunting anak ditunjukkan dari berbagai faktor, di antaranya berat badan dan tinggi badan yang di bawah normal.
“Kader posyandu yang selalu mendampingi warga nya dalam mengecek kesehatan dan memberikan makanan bergizi kepada balita agar tercegah dari stunting.” ujar Nurlaila, Selasa (3/9/2024).
Ia menjelaskan, untuk mengatasi kondisi ini, pihak Posyandu Desa Uteunkot menempuh sejumlah upaya untuk menekan angka prevalensi stunting. Dengan fokus kepada anak yang beresiko stunting dengan membuka kelas khusus diluar posyandu dan juga gencarkan pemberian makanan tambahan (PMT).
“Menyasar pada anak berisiko stunting, ibu hamil dan ibu menyusui,” ujarnya.
Ia menambahkan, Posyandu digelar setiap tanggal 10 di setiap bulannya. Di desa ini minat para ibu rumah tangga untuk membawa balita dan anaknya masih sangat tinggi.
“Setiap kegiatan Posyandu 120 hingga 130 anak mengunjungi posyandu di Meunasah. Saat ini di Desa Uteunkot terdapat 24 orang.
Penulis: Wafi
Editor: Aziz