Pembangunan Polder System di Desa Tompe Rampung

Pembangunan Polder System di Desa Tompe Rampung. Sumber: rri.co.id
Pembangunan Polder System di Desa Tompe Rampung. Sumber: rri.co.id

Kolomdesa.com, Donggala – Bangunan Polder System untuk mencegah air rob yang membentang di sepanjang pantai Desa Tompe, Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala telah selesai dibangun. Pembangunan infrastruktur tersebut merupakan solusi pasca terjadinya gempa dan tsunami tahun 2018 silam.

“Akibat gempa dan tsunami yang melanda Palu, pantai di Desa Tompo ini mengalami penurunan tanah sehingga saat air pasang menggenangi jalan nasional dan perumahan warga,” ucap Project Management Supervisi Consultant (PMSC), Makoto Murata, Selasa (27/8/2024).

Selain untuk mengatasi tergenangnya jalan nasional yang ada di Sulawesi Tengah, pembangunan Polder System di Desa Tompe ini juga sebagai infrastruktur percontohan. Gunanya agar ditiru di wilayah yang mengalami permasalahan serupa.

“Infrastruktur pembangunan Polder System ini merupakan Pilot Project pekerjaan pertama sistem polder yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah,” sambung Makoto.

Makoto menjelaskan bangunan yang dibangun bukan hanya berupa tanggul penghalang air. Infrastruktur pendukung di sekeliling tanggulnya, juga tidak lupa dibangun agar berfungsi dengan maksimal.

“Bangunan Polder System yang kami bangun terdiri dari tanggul penghalang air rob, tidak lupa ada infrastruktur drainase kawasan, kolam retensi, pompa, dan pintu air,” sebut Makoto.

Menurutnya, cara kerja Polder System saat terjadinya air rob, nantinya akan tertampung di kolam penampungan. Saat kolam penampungan tidak muat dan air memasuki rumah warga, fungsi drainase akan bekerja untuk mengalirkan air kembali ke laut.

“Polder system ini bekerja dengan desain untuk melindungi pemukiman pesisir dari banjir rob dengan metode dyke protection,” ujar Makoto.

Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Balai Wilayah Sungai (BWS) III Palu, Muhammad Ismaun mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di area Infrastruktur Polder System ini turut menjaga. Minimal, tidak melakukan kegiatan yang dapat merusakan bangunan penting tersebut.

“Saya berharap agar masyarakat dapat membantu menjaga bangunan ini dengan baik, supaya dapat memberikan rasa aman, nyaman kehidupan masyarakat yang tinggal di sini,” katanya.

Ismaun teringat, saat sebelum terbangunya infrastruktur Polder System, warga Desa Tompe terganggu dengan adanya banjir rob. Begitu pun saat air rob usai, warga akan was-was karena sewaktu-waktu air rob terjadi kembali.

“Kami selaku masyarakat Desa Tompe sangat puas dengan situasi sekarang. Semenjak adanya bangunan Polder System air tidak dapat masuk kembali ke pemukiman warga,” pungkasnya.

Penulis : Fuji
Editof : Aziz

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *