BUM Desa Loh Jinawi Raih Omzet Miliaran Lewat Unit Usaha Susu Sapi

BUM Desa Loh Jinawi berhasil mendongkrak pendapatan perekonomian masyarakat Desa Galengdowo melalui unit usaha yang dikembangkannya. Salah satu unit usaha yang berhasil dan menyedot perhatian adalah unit usaha susu, yang hingga saat ini omsetnya mencapai miliaran.
Kantor BUM Desa Loh Jinawi. Sumber foto: webiste BUM Desa Loh Jinawi.
Kantor BUM Desa Loh Jinawi. Sumber foto: webiste BUM Desa Loh Jinawi.

Kolomdesa.com, JombangBadan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Loh Jinawi berhasil mendongkrak pendapatan perekonomian masyarakat Desa Galengdowo melalui unit usaha yang dikembangkannya. Salah satu unit usaha yang berhasil dan menyedot perhatian adalah unit usaha susu, yang hingga saat ini omsetnya mencapai miliaran.

Kepala Desa Galengdowo Wartomo mengatakan BUM Desa Loh Jinawi berdiri pada tahun 2015, berdasarkan Peraturan Desa Galengdowo Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pembentukan Badan Usana Milik Desa (BUM Desa) Loh Jinawi. Adapun tujuan dari pembentukan BUM Desa ini untuk meningkatkan ekomoni warga dan membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas.

“Pendirian BUM Desa ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian warga dan membuka lapangan pekerjaan yang luas,” ungkap Wartomo.

Tak hanya memiliki unit usaha susu, BUM Desa Loh Jinawi juga mempunyai unit usaha Pasar Desa, KSP Jalin Matra PK2, KSP UPKu Bukit Cokro, Hippam Desa Galengdowo dan Desa Wisata.

Perjalanan BUM Desa Loh Jinawi

BUM Desa Loh Jinawi merupakan salah satu BUM Desa yang ada di Kabupaten Jombang tepatnya berada di Desa Galengdowo, Kecamatan Wonosalam. Selain dari hasil lahan, terdapat sumber potensi desa yang lain yang dapat mendayagunakan masyarakat di bidang peternakan, yaitu susu sapi murni.

Sebagian masyarakat desa tersebut bekerja sebagai peternak sapi dan menghasilkan susu sapi murni. Awalnya hasil susu sapi disetorkan ke Koperasi Unit Desa Kertajaya yang berada di Kabupaten Kediri. Karena dari pihak desa belum mampu mengolah potensi tersebut, akan tetapi peternak sapi tidak bisa anggota KUD dan hanya diakui sebagi penjual dan pembeli, sehingga penjualan susu sapi perah ke KUD tidak memberikan dampak perekonomian yang optimal kepada peternak sapi.

Melihat kondisi tidak berdampaknya penjualan susu ke KUD terhadap perekonomian masyarakat, maka Pemerintah Desa Galengdowo berinisiatif untuk mengoptimalkan potensi tersebut. Pada tahun 2018 pemerintah desa mendirikan unit susu pada BUM Desa Loh Jinawi untuk kesejahteraan masyarakat terutama peternak sapi yang tidak dapat menjadi anggota koperasi.

Unit Usaha Susu Sapi

Salah satu inovasi pentingnya, Pemerintah Desa Galengdowo memanfaatkan Dana Desa sebagai penyertaan modal bagi BUM Desa Loh Jinawi dan kemudian memberikan progam kredit sapi tanpa bunga bagi masyarakat.

BUM Desa Loh Jinawi Raih Omzet Miliaran Lewat Unit Usaha Susu Sapi
Warga menyetor hasil perahan susu sapi setiap hari melalui BUM Desa Loh Jinawi. Sumber foto: Jombang City Guide

Ide ini membuka peluang bagi peternak untuk mengembangkan sapi perahnya dan tak perlu mengambil kredit kepada bank dengan bunga yang lebih besar. Terlebih pembayaran sapi ini bisa juga melalui penyetoran hasil susu sapi perahan.

BUM Desa Loh Jinawi Raih Omzet Miliaran Lewat Unit Usaha Susu Sapi
Sapi berkualitas menentukan tingkat produktivitas hasil susu perahan. Sumber foto: Ahmad Yunus / Kanal Desa.

Saat itu BUM Desa Loh Jinawi menyediakan sapi dengan harga Rp18 juta dan bisa diangsur per bulannya antara Rp1 juta atau 2 tahun tahun tanpa bunga. BUM Desa Loh Jinawi juga membangun berbagai sarana agar kualitas susu tetap terjaga dan bisa sesuai dengan kebutuhan standar pabrik susu. Tak hanya itu, mereka juga bekerja sama dengan para penyedia pakan hingga pemeriksaan dari dokter hewan secara rutin.

Hingga saat ini BUM Desa Loh Jinawi mampu menampung susu sapi perah hingga 6 ribu liter per hari dari 300 ekor sapi yang tersebar di 200 kandang milik warga.

Inovasi dari desa ini tak sekedar melalui program kredit sapi perah tanpa bunga. Tapi juga berkembang hingga pengembangan dana sosial, biogas gratis, hingga subsidi pajak bagi masyarakat peternak. Berbagai program ini membuat keberadaan BUM Desa Loh Jinawi semakin bersinar karena memberikan dampak yang nyata bagi masyarakat sekitar.

Keberadaan produksi susu sapi dari Desa Galengdowo juga terbukti tangguh saat pandemi Covid-19 tahun lalu. Pasalnya perekonomian tetap berputar melalui produksi susu dan warga terus bekerja mendapatkan pendapatan. Saat itu, bahkan BUM Desa Loh Jinawi mampu membeli harga susu jauh dari atas pasaran. Dari harga Rp 5.500 per liter menjadi Rp 5.650 per liter untuk mendongkrak pendapatan para peternaknya. Sayangnya, wabah Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK di tahun 2022 sangat berdampak dan membuat produksi susu dari desa ini menurun.

Desa Galengdowo terus membenahi pembangunan dan perekonomian warganya. Semangat partisipasi, keterbukaan, dan inovasi sosial menjadi garda bagi desa ini untuk mandiri dan tidak tergantung pada daerah lainnya. Berbagai olahan dari produk susu pun telah tersedia di Doramart milik BUM Desa Loh Jinawi seperti yoghurt, es krim, hingga susu sapi siap minum.

Kini BUM Desa Loh Jinawi bersama warga juga mengembangkan wisata di kampung susu sapi ini. Pengunjung bisa melihat proses pemerahan susu sapi hingga melihat proses pembuatan aneka olahannya. Melalui produksi susu sapi segar desa ini semakin tangguh.

Raih Berbagai Prestasi

BUM Desa Loh Jinawi mendapatkan penghargaan dari Kementerian Keuangan dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Desa ini dinilai termasuk percontohan desa sukses di Indonesia, karena telah mendongkrak perekonomian rakyat secara nyata.

Modal dan Pendapatan BUM Desa Loh Jinawi

Penyertaan modal awal BUM Desa Loh Jinawi ini berasal dari dana desa (DD). Dana tersebut kemudian dikembangkan untuk unit usaha susu, usaha Pasar Desa, KSP Jalin Matra PK2, KSP UPKu Bukit Cokro, Hippam Desa Galengdowo dan Desa Wisata.

Pendapatan BUM Desa Loh Jinawi mengalami kenaikan signifikan pertahunnya. Hal ini didukung oleh berbagai unit usaha yang dikelola. Omzetnya diperkirakan sebesar Rp1,5 miliar. Selain itu, BUM Desa Loh Jinawi juga telah menyumbang PADes pertahunnya.

BUM Desa Loh Jinawi juga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat melalui unit usaha yang dikembangkannya. Untuk saat ini terdapat 25 tenaga kerja lokal yang terserap.

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya