Kolomdesa.com, Jeneponto – Petani cabai di Desa Lentu, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto geram. Penyebabnya, banyak tanaman cabai yang mereka tanam terjangkit Virus Trips.
Kondisi tanaman cabai di Desa Lentu yang terkena virus tanaman berbahaya itu dilihat langsung oleh Pj Bupati Jeneponto, Junaedi ke sawah warga. Dirinya menilai, adanya perbedaan dengan tanaman cabai pada umumnya.
“Daun tanaman cabai mengecil, berkeriting, dan buahnya keriput,” ucap Pj Bupati Jeneponto, Junaedi, Selasa (21/08/2024).
Mendapati keluhan petani cabai yang merupakan warganya, Junaedi menjelaskan akan melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian (Dispar) Sulawesi Selatan. Tujuannya, lembaga yang menaungi lingkup pertanian itu agar turun tangan.
“Supaya Balai Proteksi Tanaman Hortikultura (BPTH) mencari solusi mengenai penyakit ini,” terang Junaedi.
Junaedi menyebut, pihak BPTH nantinya akan melakukan identifikasi masalah. Tujuannya, solusi akan diberikan agar virus tidak semakin menyebar.
“Pihak dinas pertanian akan datan meninjau langsung, dengan membawa obat yang dibutuhkan,” beber Junaedi.
Menurut Junaedi, dengan adanya kunjungan dari pihak BPTH pencegahan dapat diatasi dengan cepat. Tanaman cabai milik petani di Desa Lentu dapat sehat kembali.
“Ya semoga nantinya perkembangan tanaman cabai normal dan mendapat hasil yang melimpah,” tuturnya.
Semantar itu, salah seorang petani cabai Desa Lentu, Romli sangat bersyukur dengan aksi cepat dari pemerintah terkait. Menurutnya, dengan solusi yang dibawa oleh pemerintah dapat mempercepat masalah yang terjadi.
“Kami sangat bersyukur, dan semoga tanaman cabai kami yang terjangkit virus ini cepat selesai,” tutup Romli.
Penulis : Fuji
Editor : Aziz