Kolomdesa.com, Jombang – Pemerintah Desa (Pemdes) Mojotrisno, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, terus berupaya meningkatan produktivitas warga melalui sinergi dengan berbagai pihak, termasuk universitas ternama di Surabaya.
Salah satu inisiatif yang diadakan adalah program pemberdayaan masyarakat desa melalui pelatihan membatik, yang menyasar khususnya para ibu rumah tangga.
”Kebetulan salah satu warga kami adalah dosen di universitas tersebut,” ujar Kepala Desa Mojotrisno Nanang Sugiarto, Minggu (18/8/2024).
Kepala Desa Mojotrisno, Nanang Sugiarto, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari kerja sama dengan lembaga perguruan tinggi universitas, yang salah satu dosennya adalah warga Desa Mojotrisno.
Menurutnya, pelatihan yang diberikan tahun ini fokus pada teknik membatik shibori, setelah tahun sebelumnya warga telah dibekali dengan pelatihan membatik ecoprint.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Pemdes Mojotrisno, mayoritas warga usia produktif di desa ini adalah perempuan, sehingga pelatihan membatik diharapkan dapat memberdayakan mereka untuk berkontribusi dalam peningkatan ekonomi keluarga.
”Kami selaku pihak pemdes turut berperan aktif memberdayakan masyarakat khususnya warga perempuan agar dapat berkontribusi aktif bagi meningkatnya perekonomian warga,’’ terangnya.
Jika di tahun sebelumnya telah diberikan materi pelatihan membatik ecoprint, maka untuk tahun ini, pelatihan yang diberikan adalah praktik dan materi batik shibori.
Puluhan warga desa setempat antusias mengikuti pelatihan di rumah Nusa Amin, salah satu perajin batik di Dusun Sanan. Tidak hanya diberikan materi, warga juga secara langsung diajak praktik.
”Selain sebagai dosen, kebetulan saya juga menjabat sebagai sekretaris wisata Pasar Barongan,” ungkapnya.
Dengan itu, ia bisa mengkolaborasikan program kampus kami yang sesuai dengan pemberdayaan masyarakat desa setempat.
“Ini juga sekaligus mempromosikan hasil batik di lokasi wisata,” tambah Pambudi Handoyo.
Selain dikenal sebagai sentra kerajinan cor kuningan, Desa Mojotrisno juga mulai mengembangkan produk unggulan serta potensi lokal desa yang lain.
”Di antaranya sentra kuliner serta lokasi wisata Pasar Barongan guna mewadahi para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) lokal demi kemajuan, kesejahteraan dan peningkatan perekonomian masyarakat,” tandasnya.
Penulis : Moh. Mu’alim
Editor : Danu