Kolomdesa.com, Kubu Raya – Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Bintang Baru Utama, di Desa Parit Baru, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya berhasil menciptakan sejumlah kemajuan pesat. Hal itu juga yang membuat Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi tertarik untuk mengunjungi desa tersebut.
“Ini suatu kehormatan yang luar biasa. BUM Desa Bintang Baru Utama Desa Parit Baru ini menjadi kebanggaan di Kubu Raya, sebagaimana Desa Parit Baru juga sangat berprestasi terkait penilaian kinerjanya. Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah desa dan BUM Desa-nya atas kinerjanya selama ini sehingga mengantarkan Kubu Raya menjadi lebih baik,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kubu Raya, Yusran Anizam, Selasa (13/8/2024).
Yusran mengatakan bahwa saat ini di Kubu Raya sudah tidak ada lagi desa tertinggal. Hal itu dikarenakan semangat dan kerja keras bersama dari semua pihak, sehingga Kubu Raya mengalami peningkatan secara drastis.
“Dari tahun lalu desa tertinggal sudah tidak ada. Kalau bicara APBD kabupaten, pasti tak mungkin bisa mengangkat kinerja seperti ini. Namun dapat saya sampaikan bahwa pemerintah kabupaten terus berupaya memberikan dukungan semaksimal mungkin terkait pengembangan desa maupun BUM Desa-BUM Desa yang ada di Kubu Raya,” katanya.
Yusran mengungkapkan terkait pengembangan potensi UMKM di Kubu Raya terdapat Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Aneka Usaha. Perumda yang sedang dalam proses seleksi direktur utama itu diharapkan dapat membantu memajukan UMKM dan mengembangkan potensi di desa-desa yang ada di Kubu Raya.
Lebih lanjut ia menambahkan, bahwa UMKM sendiri terdata sekitar 22 ribu unit yang bergerak di sejumlah sektor. Yakni pertanian, perikanan, perdagangan, jasa, dan sebagainya.
“Kita melihat masih banyak kendala. Misalnya di sektor pertanian, UMKM para petani kita pada saat musim tanam terkadang kesulitan masalah pupuk. Padahal kebutuhan sangat besar. Nah, ini merupakan potensi. Sektor yang lain juga sama, seperti peternak ikan terkait pakannya. Ini luar biasa kebutuhan di Kubu Raya,” ungkap Yusran.
Ia menambahkan, Kubu Raya merupakan lumbung pangan penyuplai kedua terbesar di Kalimantan Barat. Sehingga, menjadi penyangga pengawal inflasi untuk Kota Pontianak dan sekitarnya.
“Lebih kurang 67 persen kebutuhan pangan Kota Pontianak itu disuplai dari Kubu Raya. Ini sangat membantu mengatasi permasalahan-permasalahan di lapangan. Bahkan sebenarnya masih banyak potensi lainnya,” ujarnya.
Smeentara itu, Dirjen Pembangunan Desa dan Perdesaan Kementerian Desa PDTT Sugito mengatakan di tahun 2024 Kalimantan Barat menjadi provinsi ketiga yang ia kunjungi setelah Kalimantan Selatan dan Nusa Tenggara Barat.
“Ini menunjukkan bahwa kami melihat pembangunan yang dilakukan. Semua desa punya kesempatan yang sama untuk mandiri dengan berbagai prestasi,” katanya.
Sugito mengungkapkan bahwa saat ini tidak ada lagi desa yang miskin. Yang ada adalah desa yang punya potensi namun belum dikelola dengan baik.
“Mari kita bimbing agar bisa mengelola melalui kerja sama dengan BUM Desa yang ada di masing-masing desa,” pungkasnya.
Penulis : Devi arp
Editor : Danu