Kampung Keakwa Jadi Percontohan Budidaya Kepiting Bakau

Kepiting Bakau. Sumber: Dok. Hijauku
Kepiting Bakau. Sumber: Dok. Hijauku

Kolomdesa.com, Mimika – Kampung Keakwa, Distrik Mimika Tengah, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah terus didorong agar menjadi percontohan pembudidayaan kepiting bakau. Dalam hal ini, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) setempat terus memberikan pembinaan dalam membina komoditas kelautan unggulan asal daerah ini.

Kepala Bidang Perikanan Tangkap Clemens Ohoilulin mengatakan, pada umumnya potensi unggulan kelautan di wilayah pesisir Mimika yakni kepiting bakau. Oleh sebab itu pihaknya membentuk kelompok nelayan untuk dibina dalam membudidayakan komoditas tersebut.

“Ada satu kelompok nelayan di Kampung Keakwa yang kami bina, dengan jumlah anggotanya 10 hingga 20 orang,” katanya, dikutip pada Selasa (13/8/2024).

Clemens mengatakan, pemerintah terus memberikan dukungan dan perhatian dalam mengembangkan komoditas kepiting bakau di daerah ini. Pihaknya juga telah memberikan sarana tangkap dan juga monitoring serta evaluasi bertahap.

“Pada umumnya wilayah pesisir Kabupaten Mimika ini kaya akan sumber daya kelautan yang melimpah, salah satunya yakni kepiting bakau,” ujarnya.

Hasil pembinaan terhadap kelompok nelayan kepiting bakau di Kampung Keakwa telah terbukti dengan membuat pasar nasional dan juga internasional. Ia menyebut saat ini pasar penjualan kepiting telah tersebar di Jakarta, Bali, Maksasar hingga ke negara tetangga.

“Sejak 2022 komoditas kepiting bakau sudah diperjualbelikan hingga ke Jakarta, Makassar dan Bali, selain itu untuk eksport luar negeri telah tebus hingga ke Malaysia, Singapura dan Hong Kong,” jelas Clemens.

Clemens menambahkan, untuk dalam Indonesia rutin dilakukan pengiriman setiap bulan, sedangkan untuk ekspor ke luar negeri dilakukan setiap dua hingga tiga bulan sekali. Mengenai produksi hasil kepiting bakau pada setiap tahunya, pihaknya akan mengupayakan agar terus meningkat.

“Produksi kepiting bakau oleh kelompok nelayan Kampung Keakwa selama kurun waktu 2023 mencapai 7.680 ekor atau 2.650 kilo gram per tahun,” pungkasnya.

Penulis: Wahyu
Editor: Aziz

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *