Kolomdesa.com, Tabanan – Selain potensi wisata alamnya, Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali, memanfaatkan bambu sebagai produk unggulan UMKM, yang dirajut menjadi keranjang belanja maupun sesajen.
Kepala Desa Angseri, I Nyoman Warnata terus memprioritaskan UMKM di wilayahnya, khususnya para pengrajin keranjang dari bambu agar memiliki nilai jual tinggi ke daerah lain.
“Mulai dari untuk keperluan belanja hingga wadah untuk sesajen sebagai bagian ibadah,” ujarnya, Selasa (6/8/2024).
Selain itu, Warnata mengaku tengah kembali merancang tata kelola khususnya bidang pariwisata. Salah satu upayanya dengan menggandeng perguruan tinggi negeri dalam membangun rancangan utama desa. Termasuk mengatur wilayah penginapan mulai dari penempatan hingga mengatur cara pembangunannya. Harapannya agar wisata di Desa Angseri lebih bergairah lagi.
“Kalau kita menyimak potensi di desa kami itu banyak yang bisa dikembangkan. Memang yang paling menarik adalah bidang pariwisata,” kata Warnata.
Kepala BUMDes Angseri, I Wayan Cekug, menceritakan awal mula wilayahnya berhasil melukan tata kelola air bagi kehidupan masyarakat.
Diakuinya, ide itu terwujud berkat adanya kolaborasi pemerintah Desa Angser dengan Pemerintah Kabupaten melalui Dinas PUPR Tabanan pada 2021.
Dari program Pamsimas alias Program Penyediaan Air Bersih Berbasis Masyarakat, tata kelola air tersebut dibentuk dan dijalankan.
“Kami di BUMDes kini melanjutkan pengairan air kepada masyarakat desa setelah adanya pembangunan bak penampungan dan pipa induk,” ujar Cekug
Dalam ajang ini Nugraha Karya Desa BRILiaN 2023, Desa Angseri mendapat predikat Desa dengan Tata Kelola Terbaik.
Kerja keras mereka juga diakui melalui penghargaan dari BRI, sehingga sebuah upaya tata kelola air dilakukan BUMDes Angseri kini telah berbuah manis.
“Berdasarkan tata kelola air, oleh BRI kita diikutisertakan mengikuti lomba desa BRILiaN di 2023 dan mendapat predikat terbaik,” ujar Cekug.
Melalui pengelolaan air yang diterapkan BUMDes, warga cukup membayar sekitar cukup Rp1.000 per hari untuk 10 kubik air. Atau sekitar Rp30.000 per bulan untuk pemakaian rumah tangga.
Meski begitu, dengan adanya aliran air juga meningkatkan ekonomi warga desa. Sebab air tidak hanya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Salah satu dorongan dari BUMDes Angseri supaya warga desa melakukan pembayaran melalui digital yang telah difasilitasi BRI. Tentu cara ini sebagai bagian dalam membantu meningkatkan literasi keuangan bagi warga desa.
Penulis : Fais
Editor : Danu
Program Unggulan UMKM Desa Angseri. Sumber foto : okezone.com
Hasthag : Produk unggulan, BUMDes, Kolomdesa,