Warga Desa Kayulompa Soroti Normalisasi Sungai yang Asal-asalan

Proyek Normalisasi Sungai Desa Kayulompa yang Diduga Dikerjakan Asal-asalan. Sumber: Istimewa
Proyek Normalisasi Sungai Desa Kayulompa yang Diduga Dikerjakan Asal-asalan. Sumber: Istimewa

Kolomdesa.com, Tolitoli – Normalisasi sungai di Desa Kayulompa, Kecamatan Basidondo, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah mendapat sorotan dari warga setempat. Pasalnya, proyek senilai 200 juta tersebut nampak dikerjakan asal-asalan dan belum rampung.

“Kami menilai pekerjaan normalisasi sungai ini dikerjakan asal-asalan dan atau amburadul. Bahkan parahnya lagi pekerjaan itu belum tuntas 100 persen, dan sudah ditinggal kontraktornya dengan alasan alat berat rusak,” kata salah satu warga setempat, Yusuf, Senin (5/8/2024).

Ia mengatakan, proyek normalisasi sungai yang dikerjakan oleh Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air Provinsi Sulawesi Tengah itu diduga kuat tidak sesuai spesifikasi teknis. Bahkan saat ini tampak pekerjaan tersebut belum selesai dan sudah ditinggal kontraktornya.

Dirinya menduga bahwa proyek tersebut tidak sesuai spesifikasi yang telah disepakati dalam perjanjian kontrak kerja. Dimana setelah mengkroscek langsung di lokasi terlihat lebar sekitar 6 meter dan kedalaman sungai sekitar 50 centimeter serta tinggi tanggul hanya 1 meter.

“Kalau biasanya proyek normalisasi sungai lebarnya lebih dari 10 meter dan kedalaman sekitar 1 meter lebih, tapi kenyataannya ini pekerjaan tidak sesuai,” ungkapnya.

Ia juga mengatakan, sejak dimulainya pekerjaan yang dibiayai APBD Provinsi Sulteng itu tidak pernah terpasang papan proyek. Sehingga nama perusahaan dan nilai kontrak tidak diketahui oleh warga.

“Ini sama dengan proyek siluman, tidak diketahui perusahaan apa yang kerja dan berapa jumlah anggarannya,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Desa Kayulompa mengatakan dirinya telah menanyakan mengenai pekerjaan normalisasi sungai kepada kontraktor dan UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah 1. Menurutnya, pekerjaan tersebut telah dilakukan sesuai dengan kubikasi yang ditentukan, namun hasil akhir dari pekerjaan tersebut tampak kurang memuaskan.

“Saya sudah pertanyakan sama kontraktor dengan UPT Pengelolaan Sumberdaya Air wilayah 1, katanya sudah sesuai kubikasi pekerjaannya, namun dinas berjanji akan membenahi kembali pekerjaannya,” tutupnya.

Penulis: Hafidus Syamsi

Editor: Aziz

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *