Kolomdesa.com, Luwu – Warga Desa Ilan Batu Uru, Kecamatan Walenrang Barat, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan hingga saat ini masih menggunakan handy talky (HT) untuk alat komunikasi. Pasalnya, hingga saat ini desa tersebut belum ada jaringan telpon seluler.
“Di sini tidak ada sama sekali yang namanya jaringan telepon seluler, jadi kami hanya gunakan ini handy talky (HT), kalau kami di sini sebut monitor,” kata salah seorang warga, Jana, Senin (5/8/2024).
Ia menjelaskan warga setempat hanya dapat berkomunikasi dengan mengandalkan pesawat radio handy talky, yang mereka sebut ‘monitor’. Hal itu dikarenakan tidak ada jaringan seluler untuk telepon maupun internet.
Menurutnya, warga yang ingin menghubungi keluarganya yang ada di luar daerah, harus turun berjalan kaki atau naik kendaraan roda dua sejauh 3 hingga 4 kilometer di Desa Simbuang untuk mendapatkan sinyal ponsel.
“Kalau mau cari jaringan harus ke luar, ke Desa Simbuang karena hanya di sana ada akses meskipun jauh jaraknya 3 sampai 4 kilometer,” ungkapnya.
Ia berharap agar pemerintah segera membangun jaringan yang memadai, sehingga akses komunikasi bagi warga dapat berjalan dengan lancar. Sehingga anak-anak yang ada di desa ini bisa belajar dengan baik.
“Kami menginginkan di sini ada tower atau jaringannya dipasang karena jika itu sudah ada maka anak-anak kami di sini sudah pasti bisa berkomunikasi, sudah bisa semua melakukan apa yang bisa diperlukan terkait kebutuhan dengan sekolahnya,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dusun Kole, Desa Ilan Batu Uru, Yasin Tallama mengatakan sudah 79 tahun Indonesia merdeka namun akses aksesnya masih lambat, mulai jalan hingga alat komunikasi.
“Kalau dihitung jumlah semua KK di desa ini lebih dari 1.000 KK, karena ada 14 dusun, kami saja di Dusun Kole ada 103 KK, satu dusun ada yang lebih 100 KK penduduknya,” jelas Yasin.
Diketahui, Desa Ilan Batu Uru berada di daerah pegunungan Walenrang Barat, Kabupaten Luwu yang berbatasan dengan Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan. Warga disini hidup dengan mengandalkan hasil sumber daya alam pertanian dan perkebunan.
Penulis: Hafidus Syamsi
Editor: Aziz