Desa Wisata Kampung Patin: Menggali Potensi Lokal Melalui Edukasi dan Pariwisata

Desa Wisata Kampung Patin memiliki hamparan lahan yang luas, dengan sumber air yang berlimpah. Keunggulan tersebut dimanfaatkan oleh warga untuk membangun kolam budidaya Ikan Patin di tengah alam hijau asri.
Talau Pusako di Desa Wisata Kampung Patin. Sumber : Mirwans.com
Talau Pusako di Desa Wisata Kampung Patin. Sumber : Mirwans.com

Kolomdesa.com, Kampar – Desa Wisata Ikan Patin berada di Desa Koto Mesjid, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Riau. Desa Koto Mesjid pada dasarnya sama dengan desa-desa lain di daerah tersebut.

Selain memiliki lahan sawah yang subur, sumber mata air yang berlimpah juga mendukung aktivitas pertanian. Mayoritas warga desa adalah petani yang setiap hari menanam tanaman pokok seperti padi dan palawija.

Para pemuda Desa Koto Mesjid memiliki ide untuk memanfaatkan lahan kosong dengan membangun kolam. Kolam-kolam ini digunakan untuk budidaya ikan air tawar, terutama ikan patin yang banyak diminati oleh masyarakat..

Keberadaan kolam ikan patin yang berada di hamparan lahan hijau dengan dikelilingi tebing perbukitan ternyata memiliki potensi lebih. Keunggulan kolam Ikan Patin di Desa Koto Mesjid kemudian dikembangkan menjadi wisata edukasi peternakan Ikan Patin.

Kreativitas ini mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Kampar, sehingga menetapkan Desa Koto Mesjid sebagai Desa Wisata. Kini, Desa Wisata tersebut dikenal dengan nama Desa Wisata Kampung Patin.

“Wisata yang beragam di Desa Wisata Kampung Patin, mulai dari wisata edukasi budidaya ikan Patin, wisata alam, dan seribu pulau di PLTA Koto Panjang, memberikan wisatawan banyak pilihan,” ujar Humas Desa Wisata Kampung Patin, Candra Budhi pada Minggu (28/07/2024).

Desa Wisata Kampung Patin: Menggali Potensi Lokal Melalui Edukasi dan Pariwisata
Wisata Seribu pulau di Desa Wisata Kampung Patin. Sumber : Dok. Desa Koto Mesjid

Pesona Desa Wisata Kampung Patin

Wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Kampung Patin dapat menikmati kesejukan alam Desa Koto Mesjid. Kolam Ikan Patin yang berada di lereng perbukitan menawarkan pengalaman yang menyenangkan bagi para wisatawan.

Kolam-kolam tersebut luas dan cocok untuk kegiatan jalan-jalan atau wisata tracking.

Wisatawan yang ingin melihat proses budidaya ikan Patin dapat belajar bersama pengelola. Wisatawan akan diberi pengetahuan mulai dari persiapan kolam, pembibitan, memasukkan bibit ke kolam, hingga pembesaran ikan dan masa panen.

“Wisata Kolam Patin ini termasuk destinasi wisata produktif di desa kami karena membuka lapangan kerja baru bagi warga setempat,” tutur Candra saat diwawancarai Kolomdesa.com.

Tidak hanya kolam ikan Patin, Desa Koto Mesjid juga memiliki sumber mata air yang layak dikunjungi. Keberadaan danau di Puncak Kompe adalah salah satunya. Selain dapat melihat langsung Desa Koto Mesjid dari atas, wisatawan juga dapat mencoba perahu yang dikenal dengan Pegau Idola.

“Wisatawan dapat melihat langsung keindahan pesisir danau yang ada di desa wisata Koto dengan pemandangan berupa pohon dengan daun hijau yang menyejukan mata,” bebernya.

Desa Wisata Kampung Patin: Menggali Potensi Lokal Melalui Edukasi dan Pariwisata
Kesenian Khotib Adat 4 Suku di Desa Wisata Kampung Patin. Sumber : Kemenparekraf.

Terdapat Kesenian yang Menarik

Desa Koto Mesjid juga memiliki kesenian yang menarik untuk ditonton. Kesenian yang tidak boleh dilewatkan oleh wisatawan adalah pertunjukan Talau Pusako. Tuau Pusao merupakan tarian dengan menggunakan pakaian adat khas Riau.

Talau Pusako dilakukan dengan membawa alat yang disebut dengan ‘alung’. Ritme hentakan tongkat yang bergantian dari masing-masing penari itulah yang membuat gerakan itu memiliki estetika seni.

Talau Pusako sendiri ditampilkan saat perayaan khatib Adat 4 Suku. Sebagai perayaan rasa syukur warga Desa Koto Mesjid akan kelimpahan rahmat dari yang maha kuasa. Khatib Adat 4 Suku dilaksanakan saat kegiatan di sela masa panen, sebagai ucapan syukur.

“Kegiatan kesenian adat yang dilaksanakan di Desa XIII dilaksanakan setiap tanggal 6 syawal pada penanggalan Islam,” sebut Candra.

Jam Operasional, Harga Tiket Rute Desa Wisata Kampung Patin

Desa Wisata Kampung Patin buka setiap hari dari jam 09:00 hingga 17:00 WIB. Wisatawan juga bisa menikmati wisata alam di luar jam buka untuk kegiatan kemping.

Harga tiket relatif terjangkau dengan sistem paket wisata, misalnya paket edukasi Budidaya Ikan Patin seharga Rp 150 ribu dan paket wisata kesenian seharga Rp 80 ribu per orang. Homestay juga tersedia dengan harga Rp 200 ribu per malam.

Desa Wisata Kampung Patin berjarak 63 kilometer dari Kota Kampar, Riau. Wisatawan dapat menggunakan motor atau mobil dengan waktu tempuh sekitar 2 jam.

Dari luar Riau, wisatawan dapat menggunakan bus ke Kota Pekanbaru, lalu melanjutkan perjalanan ke Kota Kampar, menuju Desa Wisata Kampung Patin. Alternatif lain adalah menggunakan pesawat terbang ke Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, lalu melanjutkan perjalanan dengan taksi.

Trafik Pengunjung dan Omzet Desa Wisata Kampung Patin

Setiap tahun, Desa Wisata Kampung Patin dikunjungi oleh ribuan wisatawan. Trafik pengunjung di desa ini juga memiliki tren yang cukup baik dan naik signifikan.

Pada tahun 2020, jumlah pengunjung mencapai 6000 wisatawan. Jumlah tersebut naik menjadi 8000 wisatawan pada tahun 2021, 12.000 pada tahun 2022, dan 17.000 pada tahun 2023.

“Wisatawan yang datang kebanyakan ingin melihat keindahan wisata alam dan naik perahu di danau bendungan PLTA,” kata Candra.

Berbanding lurus dengan capaian wisatawan. Omzet Desa Wisata Kampung Patin juga terus meningkat setiap tahun. Pada tahun 2020, desa ini menghasilkan Rp 60 juta dari penjualan tiket dan fasilitas wisata. Angka ini naik menjadi Rp 80 juta pada tahun 2021, Rp 120 juta pada tahun 2022, dan mencapai Rp 170 juta pada tahun 2023.

“Omzet tersebut diperoleh dari penjualan tiket dan biaya jasa fasilitas wisata lainnya yang membutuhkan biaya tambahan,” pungkas Candra kepada Kolomdesa.com.

Editor: Rizal K

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di: