Kolomdesa.com, Probolinggo – Pemerintah Desa (Pemdes) Sumberbulu, Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo, terus mendorong sektor UMKM dan ketahanan pangan desa agar lebih berkualitas.
Rencana tersebut direalisasikan secara bertahap dengan memanfaatkan potensi strategis desa yang berada di jalur utama lingkar Selatan, dan dekat dengan exit Tol Paspro di Kecamatan Leces.
“Untuk merealisasikan pengembangan UMKM desa, tentu perlu pertimbangan lokasi yang baik dan prospeknya juga bagus. Dengan harapan, UMKM yang dirintis berjalan lancar,” kata Kepala Desa Sumberbulu Supmawati, Jumat (26/7/2024).
Lebih lanjut, Supmawati mengatakan bahwa pemerintah desa telah membangun tujuh kios di lokasi strategis di RT 17/RW 5, Dusun Tegaljuwet. Kios-kios ini dapat digunakan untuk berbagai usaha seperti toko sembako, bengkel, warung makanan dan minuman, serta konter HP.
“Kios nantinya dapat digunakan untuk toko sembako, bengkel, warung makanan dan minuman, juga konter HP. Dengan lokasi yang strategis, tentunya kios akan menjadi pusat UMKM desa,” harapnya.
Sejumlah kios ini dimanfaatkan warga dengan sistem sewa dengan jangka waktu per tahun. Pembayarannya dilakukan setelah tutup tahun. Selama masih belum tutup tahun, penyewa bisa dengan leluasa fokus mengembangkan usahanya.
“Kami upayakan sistem sewanya semurah mungkin, sehingga hasil usaha warga bisa lebih banyak. Modal dapat berputar dan usaha menjadi lebih berkembang,” jelasnya.
Selain pengembangan UMKM, Pemdes Sumberbulu juga berfokus pada ketahanan pangan melalui budidaya ikan nila. Kolam di lokasi yang sama dengan kios UMKM akan diisi dengan 3.500 ekor bibit ikan nila, yang dipilih karena cocok dengan kondisi air di wilayah desa.
“Kolam sudah ada. Satu lokasi dengan kios UMKM. Namun, masih akan kami sesuaikan kebutuhan,” ujar Supmawati.
Dia menambahkan bahwa hasil budidaya ikan ini dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari warga dan mempercepat perputaran modal usaha.
Dalam upaya mempercantik desa, pemerintah desa telah membangun trotoar sepanjang 85 meter di RT 11/RW 3, Dusun Tengah, serta memasang 12 unit lampu klasik dan beberapa jenis bunga di sepanjang trotoar. Lokasi ini kini menjadi ikon desa yang mirip dengan alun-alun mini.
“Dari hasil budi daya ikan bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Kesejahteraan dapat terkatrol dengan usaha ini,” ujarnya.
Kepala Desa Sumberbulu Supmawati mengatakan, pemerintah desa telah membangun trotoar sepanjang 85 meter di RT 11/RW 3, Dusun Tengah. Pembangunan dilakukan karena trotoar sebelumnya sudah tidak layak, rusak.
“Agar kenyamanan dan kemanan warga yang melintas lebih terjamin, trotoarnya kami bangun. Saat ini kondisinya sudah lebih kuat,” katanya.
Di lokasi yang sama, juga dilengkapi lampu klasik, sebanyak 12 unit. Lampu dipasang karena ruas jalan begitu gelap. Sering dikeluhkan masyarakat ketika melintas pada malam hari. Lokasi ini semakin tampak indah setelah dilengkapi dengan beberapa jenis bunga. Kini, wilayah ini menjadi ikon desa, mirip alun-alun mini.
“Lokasinya berada persis di ruas jalan di depan kantor desa. Dulu ruas jalan begitu gelap dan tidak terawat. Saat ini kondisinya sudah bagus dan banyak yang berfoto dekat lampu klasik tersebut,” katanya.
Supmawati menjelaskan, dalam jangka panjang, pemerintah desa akan melakukan penataan dan pembangunan lingkungan sekitar kantor desa. Pasalnya, di sisi utara jalan desa masih perlu ada penantaan. Dengan harapan juga dapat meningkatkan perekonomian desa.
“Anggaran cukup terbatas, karena itu lah pembangunan dilakukan bertahap. Sebenarnya sudah ada sejumlah warga yang mengusulkan lokasi dekat lampu klasik dilengkapi angkringan atau lesehan. Ini masih kami pertimbangkan,” ujarnya.
Penulis : Moh. Mu’alim
Editor : Danu