Kolomdesa.com, Pulang Pisang – Berbagai inovasi dan terobosan terus dilakukan oleh kepala desa di Indonesia guna meningkatkan Anggaran Pandapatan Belanja Desa (APBDes) di desanya, termasuk di Kabupaten Pulang Pisau tepatnya di Desa Purwodadi.
Desa Purwodadi adalah sebuah nama desa di wilayah Maliku, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Dengan luas wilayah 14,42 km² dan memiliki jumlah penduduk sebanyak 2.456 jiwa.
Desa ini memiliki inovasi yang tidak biasa yakni penyewaan alat berat. Ide ini diprakarsai oleh Kepala Desa Purwodadi, Lusiam Marhani.
Ia mengatakan alat berat yang dimaksud ialah penyewaan alat berat excavator. Lusiam mengaku inovasi ini muncul karena adanya kebutuhan penyewaan alat berat.
“Jadi melihat kondisi di Desa Purwodadi banyak masyarakat memiliki kebun sawit mandiri, alat ini membantu membuka lahan tanpa harus dibakar,” ujarnya, Selasa (23/7/2024).
Tasyakuran Pembukaan Penyewaan Alat Berat Desa Purwodadi. Sumber: Kaltengpos.info
Miliki Omzet Hingga Puluhan Juta
Melalui penyewaan alat berat, lanjut Lusiam, pendapatan desa bertambah, terbukti sebelum satu bulan berjalan, omzet yang dihasilkan mencapai Rp30 juta.
“Pendapatan dari penyewaan alat berat ini cukup besar, belum genap satu bulan desa kami mendapat omset hingga 30 jt,” ujarnya.
Selain itu, kata Lusiam, adanya alat berat ini membantu dalam merawat jalan ke arah perkebunan dan pertanian, jika ada yang rusak bisa diperbaiki menggunakan alat ini.
Proses Perataan Jalan Menggunakan Eskavator. Sumber: sawitindonesia.com
Tingkatkan Pendapatan Asli Desa
Dengan pembangan usaha penyewaan alat berat ini, Lusiam Marhani berharap Desa Purwodadi selain dapat menggali pendapatan asli desa (PAD) juga dapat menciptakan usaha dari rakyat untuk rakyat.
Menurut dia, usaha ekskavator ini sesuai dengan potensi di desanya. Di mana mayoritas warga Desa Purwodadi saat ini mulai merambah usaha perkebunan, khususnya perkebunan kelapa sawit.
“Dengan melihat ke depan perkembangan perkebunan kelapa sawit yang terus berkembang, tentu kita berupaya menyediakan alat ekskavator ini untuk membuka lahan yang ramah lingkungan. Apalagi sekarang tidak diperkenankan dengan cara membakar,” kata Lusiam Marhani.
Di sisi lain, ungkap dia, kondisi jalan usaha yang digunakan masyarakat untuk mengangkut atau mengeluarkan hasil perkebunan dan pertanian 80% masih kondisi tanah. Sehingga harapannya dengan alat ini nanti dapat merawat jalan secara usaha secara berkelanjutan.
Dengan keberadaan alat berat tersebut diharapkan dapat merawat atau meratakan jalan lingkungan apabila ada jalan berlubang ataupun rusak.
“Sehingga tidak dilakukan secara manual yang memerlukan banyak tenaga dan dapat dilakukan kapan saja,” ungkapnya.
Selain itu, ketika curah hujan tinggi di lingkungan RW 1 dan RW 3 Desa Purwodadi sebelah timur sering tergenang air. Harapannya, alat ini juga dapat merawat drainase lingkungan agar lancar apabila diperlukan.
“Pengembangan inovasi usaha Desa Purwodadi kami harapkan selain dapat membantu masyarakat dalam pembukaan lahan juga bisa melakukan perawatan infrastruktur jalan. Baik jalan lingkungan desa maupun jalan perekonomian masyarakat di desa kami,” ujar dia.
Inovasi usaha penyewaan alat berat sangat cocok untuk desa-desa yang berada di lingkungan pembukaan lahan seperti Kalimantan dan Sumatera atau di luar Pulau Jawa. Maka dari itu inovasi dari Desa Purwodadi ini diharapkan dapat menginspirasi desa lainnya dalam meningkatkan PAD-nya.
Penulis: Kurnia
Editor: Aziz
