Kolomdesa.com, Gorontalo – Banjir yang melanda beberapa kecamatan di Kabupaten Gorontalo selama delapan hari mulai menunjukkan tanda-tanda surut. Namun, data dari BPBD kabupaten setempat menunjukkan masih terdapat delapan desa di tiga kecamatan yang masih terendam banjir.
Camat Tilango, Syamsul Mustafa mengatakan tiga kecamatan yang masih terendam banjir adalah Kecamatan Tilango, Kecamatan Telaga Jaya, dan Kecamatan Limboto. Ketinggian air di desa-desa tersebut mencapai 50 hingga 100 sentimeter.
“Jadi untuk kondisi sekarang sampai dengan hari ini jumlah pengungsi itu sebanyak 500 orang terbagi di sejumlah tempat pengungsian. Sampai dengan hari ini di Kecamatan Tilango itu ada empat desa yang masih terendam banjir,” kata Syamsul, Minggu (21/7/2024).
Ia mengatakan, di Kecamatan Tilango sendiri desa yang masih terendam banjir adalah Desa Tabumela, Desa Tilote, Desa Ilotidea, dan Desa Tualango. Di Kecamatan Telaga Jaya, desa yang terendam banjir adalah Desa Hutadaa dan Desa Buhu, sedangkan di Kecamatan Limboto, desa yang terendam banjir adalah Desa Kayu Bulan dan Desa Hunggaluwa.
Saat ini, terdapat 500 pengungsi yang tersebar di beberapa tempat pengungsian. Meskipun air di dalam rumah sudah mulai surut, beberapa warga mulai kembali ke rumah untuk membersihkan sisa-sisa material banjir.
“Kami sekarang sedang bersih-bersih rumah, sebelumnya ketinggian air sudah mencapai jendela rumah waktu itu,” katanya.
Sementara itu, salah satu warga setempat Ira mengatakan banyak harta bendanya yang rusak akibat banjir. Listrik di daerah tersebut juga masih padam.
“Barang-barang kami banyak yang rusak, lemari, kursi rusak karena bahan-bahannya terbuat dari serbuk kayu, jadi banyak yang rusak. Di bagian sini juga listrik masih dipadamkan,” ujarnya.
Diketahui, akibat banjir tersebut sebanyak 44 sekolah diliburkan oleh pemerintah setempat dan dijadikan lokasi pengungsian. Hingga saat ini, lokasi tersebut belum sepenuhnya bisa digunakan.
Penulis: Hafidus Syamsi
Editor: Aziz