Kolomdesa.com, Probolinggo – Pemerintah Desa (Pemdes) Ketompen, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, berhasil mengentaskan angka kemiskinan ekstrem.
Berdasarkan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE), angka kemiskinan ekstrem di desa ini pada awalnya mencapai 561 orang.
Namun, setelah dilakukan verifikasi faktual (verfal) akhirnya angkanya turun signifikan, hingga menjadi nol persen.
“Melalui program yang kami canangkan setiap tahunnya, Alhamdulillah sudah tidak ada masyarakat yang masuk dalam kriteria miskin ekstrem,” kata Kepala Desa Ketompen Ali Basah dalam monitoring evaluasi (monev) Apabdes 2024, Senin (8/7/2024).
Kepala Desa Ketompen Ali Basah, mengungkapkan bahwa penurunan ini adalah bukti nyata dari upaya yang dilakukan desa. Salah satu program yang sangat berdampak bagi kemiskinan ekstrem ialah pembangunan infrastruktur, memberikan dampak besar terhadap perekonomian masyarakat.
“Aktivitas masyarakat menjadi mudah, dibantu oleh infrastruktur yang prima. Sehingga mendorong peningkatan perekonomian masyarakat,” katanya.
Program lainnya seperti pemberian bantuan langsung tunai dana desa (BLT DD) juga menjadi pemicu merangsangnya ekonomi masyarakat. Tahun ini ada 30 keluarga penerima manfaat ada bantuan ini.
“Program lainnya yang dilakukan oleh tim penggerak PKK maupun para pemuda desa memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Selain menurunkan angka kemiskinan ekstrem, pemdes juga sangat perhatian terhadap kesehatan masyarakatnya. Hal ini terbukti dari kegiatan posko pelayanan terpadu atau posyandu yang rutin dilakukan setiap bulannya.
Salah satu kegiatan ialah pemberian makanan tambahan (PMT) atau makanan bergizi. Hal ini diberikan kepada sejumlah masyarakat mulai dari balita, Lansia dan Ibu Hamil.
“Ada sebanyak 298 balita, 125 lansia, dan 16 ibu hamil yang kami berikan PMT. Hal ini sebagai upaya meningkatkan kesehatan dan mencegah stunting,” bebernya.
Disisi lain Pemdes Ketompen melakukan pembangunan saluran irigasi di Dusun Kentrung sebagai bagian dari program ketahanpangan.
“Program pembangunan fisik ini berupa irigasi ini merupakan program ketahanan pangan. Bertujuan untuk melancarkan air ke lahan pertanian warga. Dengan lancarnya air, diharapkan pertanian warga bisa subur, sehingga hasil panennya melimpah,” ujar Ali.
Dalam monev yang dihadiri langsung Camat Pajarakan, dan Forum Komunikasi Kecamatan (forkopimka) TNI/Polri, serta BPD desa kotempon, Kades Ali Basah menyebutkan, pembangunan saluran irigasi dirasakan manfaatnya oleh sedikitnya 6 hektare lebih lahan pertanian.
“Pembangunan fisik ini menjadi penting, mengingat masyarakat Ketompen juga banyak yang membangun perekonomiannya melalui pertanian. Oleh sebabnya sektor pertanian menjadi perhatian kita,” ujarnya.
Pembangunan infrastruktur lainnya ialah pembangunan rabat beton di Dusun Kentrung untuk memudahkan akses masyarakat dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
“Jalan merupakan kebutuhan infrastruktur dasar bagi masyarakat. Sehingga melalui pembangunan jalan rabat beton ini bisa memberikan akses yang layak dan nyaman untuk dilalui,” jelasnya.
Selain itu pemdes di tahun ini juga membangun infrastruktur berupa rehabilitasi jalan aspal di Dusun Krajan hingga Dusun Kramat.
“Akses jalan ini kami rehab lantaran sudah banyak yang rusak. Sementara ini merupakan akses utama masyarakat dalam melakukan aktivitas. Baik di bidang ekonomi, pertanian, maupun bidang lain yang menjadi kepentingan masyarakat,” bebernya.
Ali Basah juga memaparkan sejumlah potensi desa dan upaya peningkatan pendapatan asli desa.
“Dengan adanya monev ini kami berharap banyak masukan dari pihak-pihak lain untuk terus memajukan desa. Karena kemajuan desa tidak terlepas dari masukan-masukan yang diberikan kepada kami. Untuk kemudian evaluasi dan ditindaklanjuti,”katanya.
Selain pembangunan infrastruktur dari dana desa, Pemdes Ketompen juga mendapatkan bantuan keuangan (BK). Pos anggaran ini dilontarkan pada sejumlah pembangunan fisik.
“BK kami manfaatkan untuk pembangunan jalan rabat beton di Dusun Kentrung dan Kramat. Kemudian pembangunan saluran irigasi di Kramat. Harapannya sejumlah pembangunan fisik yang telah terbangun dapat bermanfaat kepada masyarakat untuk kemudian mendorong perekonomian masyarakat semakin meningkat,” jelasnya.
Penulis : Moh. Mu’alim
Editor : Danu