Kolomdesa.com, Mojokerto – Pemerintah Desa (Pemdes) Watesumpak, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto memberikan fasilitas pemasaran kerajinan patung bagi warganya yang fokus sebagai pelaku ekonomi kreatif.
Langkah menjadi bekal meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas melalui berbagai sektor ekonomi, khususnya dalam hal kerajinan patung.
”Kami berupaya untuk ikut mempromosikan kerajinan patung yang dibuat warga, termasuk di pertanian juga kami dukung dengan penyediaan irigasi, serta pembangunan jalan usaha tani,” kata Sekretaris Desa Watesumpak, Dadang Dwi Ardyanto, kemarin, Senin (8/8/2024).
Desa Watesumpak, yang terdiri dari lima dusun, diyakini sebagai bekas ibu kota Kerajaan Majapahit dan dikenal memiliki banyak pemahat. Kualitas patung dari desa ini pun diakui unggul.
Mayoritas penduduk Desa Watesumpak bekerja sebagai petani dan perajin patung, sementara sebagian lainnya bergerak di bidang ekonomi kreatif usaha kecil mikro menengah (UMKM).
Menurut Dadang, produk UMKM yang dibuat oleh warga meliputi olahan tempe, keripik pisang, hingga kue-kuean. Pemerintah desa aktif menggandeng para pelaku UMKM ini dalam setiap kegiatan desa, seperti rapat, dengan menyerahkan kebutuhan konsumsi kepada warga desa sendiri tanpa mencari pemasok dari luar.
Pemerintah desa menggandeng para pelaku UMKM tersebut setiap kegiatan desa, seperti rapat. Kebutuhan konsumsi diserahkan kepada warga desa sendiri tanpa mencari pemasok dari luar.
”Kami memang fokus memberdayakan warga sendiri. Jadi, mereka kami ajak ke bank untuk membuka rekening terus pembayarannya ditransfer,” tuturnya.
Upaya pemberdayaan ini diharapkan mampu menggerakkan perekonomian warga, baik yang bergerak di bidang pertanian maupun ekonomi kreatif.
Dadang juga menyebutkan bahwa kemajemukan warga menjadi keunggulan bagi Desa Watesumpak yang memiliki banyak situs penting peninggalan Majapahit.
Langkah-langkah pelestarian terus dilakukan seiring dengan peningkatan ekonomi warga, sehingga diharapkan dapat mewujudkan masyarakat desa yang lebih sejahtera dan mandiri.
Penulis : Moh. Mu’alim
Editor : Danu