Kolom Desa

Kampung Londo, Kawasan Bekas Pabrik Gula yang Disulap Jadi Destinasi Wisata Sejarah

Gerbang Masuk menuju ke Kampung Londo bekas Pabrik Gula Gunungsari, Kencong, Jember. Sumber foto : Dok. Pribadi.

Kolomdesa.com, Jember – Kampung Londo merupakan destinasi wisata keluarga yang berada Desa/Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Lokasi yang dulunya merupakan pabrik gula bernama Gunungsari itu saat ini berubah menjadi destinasi wisata sejarah. 

Dengan konsep wisata sejarah, Kampung Londo menampilkan infrastruktur yang disesuaikan dengan bangunan masyarakat setempat pada masa kolonial Belanda. Rumah-rumah gubuk terbuat dari anyaman bambu atau ‘gedhek’, memberikan kesan kuno yang autentik. Keberadaan rumah-rumah tradisional ini menambah daya tarik dan meramaikan ruang-ruang di Kampung Londo, sehingga setiap sudut lahan bekas pabrik tebu tersebut tidak terbuang sia-sia.

Sejak pertama kali dibuka pada tahun 2020, Kampung Londo terus eksis dan menarik banyak wisatawan yang ingin merasakan suasana masa lampau. 

“Destinasi Kampung Londo merupakan wisata yang menarik karena pendanaannya berasal dari swadaya masyarakat, sehingga wisatawan dari masyarakat untuk masyarakat,” kata Pegiat Wisata Kencong Kota Lama, M. Rochul Ulum pada Kamis (03/07/2024).

Kampung Londo, Kawasan Bekas Pabrik Gula yang Disulap Jadi Destinasi Wisata Sejarah
Bangunan bekas Pabrik Gula Gunungsari yang masih kokoh berdiri. Sumber foto: Dok. Pribadi.

Menyusuri Jejak Sejarah di Bangunan Pabrik yang Masih Kokoh

Wisatawan yang mengunjungi Kampung Londo dapat melihat sisa-sisa bangunan pabrik gula yang masih berdiri kokoh. Selain tembok tanpa atap, bangunan bekas Pabrik Gula Gunungsari yang masih utuh juga terawat dengan baik, digunakan untuk keperluan Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara (PTPN) XII, seperti pergudangan.

Pengelola Kampung Londo mengizinkan wisatawan melakukan trekking di area yang diperbolehkan, memberikan kesempatan untuk melihat langsung bangunan kuno dari dekat.

“Kami akan tetap menjaga agar tidak ada yang merusak kendati lokasi wisata ada di dalam bekas bangunan pabriknya,” kata Ulum.

Rumah Tradisional dan Kesan Jawa pada Masa Belanda

Di Kampung Londo, wisatawan juga dapat menemukan rumah-rumah tradisional yang menggambarkan kehidupan suku Jawa pada masa kolonial Belanda. Rumah-rumah ini terbuat dari kayu sebagai penyangga dan anyaman bambu sebagai dinding pembatasnya. Kendati berada di dekat lahan perkebunan yang panas, lokasi wisata ini sejuk karena banyaknya pohon mangga yang rimbun.

Rumah-rumah tradisional ini selain berfungsi sebagai replikasi, juga digunakan sebagai alat peraga untuk wisatawan yang ingin berfoto dengan baju adat Jawa.

“Rumah tradisional itu selain sebagai replikasi juga digunakan sebagai penyimpanan peralatan dan tempat berteduh bagi wisatawan saat hujan,” tambah Ulum.

Serunya Bermain Sepeda Onthel

Bagi pecinta sepeda, Kampung Londo menyediakan lahan yang luas dan nyaman untuk bersepeda. Wisatawan dapat menggunakan sepeda onthel, sepeda kayuh zaman Belanda yang kini sudah langka. Aktivitas bersepeda dengan sepeda onthel di Kampung Londo memberikan pengalaman yang autentik dan menyenangkan.

Kegiatan Bersepeda dengan menggunakan Sepeda Onthel di Kampung Londo sangat pas dilakukan. Terlebih temanya mendukung, sehingga tidak terlihat kontras, dan tidak terlalu beda dengan benda replika yang digunakan.

“Wisatawan dapat bersepeda dengan puas di area Kampung Londo, dan dijamin tidak akan kepanasan karena memang banyak pohon besarnya,” beber Ulum.

Lokasi wisata Kampung Londo, dekat dengan Kantor Kecamatan Kencong. Sumber Foto : Dok. Pribadi.

Jam Operasional, Harga Tiket dan Rute Menuju Kampung Londo

Kampung Londo buka setiap hari dari jam 08:00 hingga 17:00 WIB. Wisatawan hanya perlu membayar biaya parkir sebesar Rp 5 ribu dan biaya sewa atribut tradisional sebesar Rp 20 ribu untuk menikmati berbagai fasilitas yang ada.

Kampung Londo terletak sekitar 44,6 kilometer dari Kota Jember dan dapat dicapai dalam waktu satu jam dengan kendaraan pribadi atau angkutan umum. Wisatawan dari Kabupaten Lumajang hanya perlu menempuh jarak 24 kilometer dengan waktu perjalanan sekitar 52 menit.

Bagi wisatawan dari luar Jawa Timur, perjalanan dapat dimulai dari Bandara Juanda di Surabaya, dilanjutkan dengan transportasi umum menuju Kencong, Jember.

Pengunjung Wisata Kampung Londo

Kampung Londo merupakan destinasi wisata yang ramah kantong. Pengelola menyebut, pada tahun 2020 saja, saat Kampung Londo pertama kali dibuka untuk umum, pengunjung yang datang mencapai angka 10 ribu orang. Kedatangan wisatawan meningkat di tahun berikutnya, mencapai 11 ribu orang di tahun 2021.

Kampung Londo kembali mengalami kenaikan lebih banyak pada tahun 2022. Jumlah wisatawan yang datang pada tahun itu mencapai 13 ribu orang.

Wisatawan kembali naik signifikan pada tahun 2023, menyentuh angka 15 ribu orang.

“Wisatawan setiap hari ada, namun membludak saat ada kegiatan ataupun event yang diadakan di Kampung Londo ini,” terang Ulum kepada Kolomdesa.com.

Jumlah Omzet Wisata Kampung Londo

Omzet Kampung Londo terbilang cukup bagus, kendati biaya masuknya gratis. Pengelola mencatat, jumlah omzet yang diperoleh pada empat tahun terakhir sejak 2020-2023 memiliki trand yang bagus. 

Di tahun 2020, omzet mencapai tiga juta rupiah. Di tahun 2021, empat juta rupiah. Pada tahun 2022, omzet Kampung Londo mengalami kenaikan sebesari 4,7 juta rupiah.

Kenaikan omzet terjadi signifikan di Kampung Londo pada tahun 2024. Berkat adanya wisata Kampung Londo, omzet yang diperoleh desa mencapai Rp 10 juta.

“Karena harga tiket masuk gratis, omzet yang diperoleh murni dari kendaraan yang datang, dan memarkir motor di area Kampung Londo,” pungkasnya.

Exit mobile version