Desa Lantan Kembangkan Kuliner Khas dan 24 Air Terjun

Air Terjun Babak Pelangi, di Dusun Rerantek, Desa Lantan, Lombok Tenga. Sumber: detikbali
Air Terjun Babak Pelangi, di Dusun Rerantek, Desa Lantan, Lombok Tenga. Sumber: detikbali

Kolomdesa.com, Lombok Tengah – Pemerintah Desa Lantan, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, terus mengembangkan 24 air terjun hingga wisata kuliner khas yang banyak diminati wisatawan.

Desa yang berada di kaki Gunung Rinjani ini juga memiliki beragam destinasi pariwista alam memukau, yang dapat dikembangkan menjadi pundi-pundi penghasilan bagi warganya.

“Kami juga memiliki potensi jalur pendakian Gunung Rinjani yang menuju Segara Anak, camping ground, wisata kuliner khas, bertani dengan membuat kopi bubuk, paket wisata buat teh dari kulit kopi kira-kira begitu lah kondisi kami,” kata Kepala Desa Lantan Erwandi, Senin (8/7/2024).

Secara geografis Desa Lantan memiliki luas 1.217 hektare,dengan batas utara berbatasan dengan lahan hak guna usaha (HGU) dan hutan lindung. Sedangkan wilayah selatan berbatasan dengan dua desa, yaitu Desa Selubung dan Desa Aik Darek, sebelah timur berbatasan dengan Desa Aik Berik dan Desa Teratak. Sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Desa Karang Sidemen dan Desa Tanak Beak.

Menurut Erwandi, sejauh ini pihaknya terus melakukan banyak inovasi pembangunan untuk mengembangkan segala potensinya. Salah satunya tengah membuka jalur pendakian ke Gunung Rinjani.

“Karena jalur ini masih belum resmi karena belum mendapatkan izin pendakian dari TNGR. Dan itu kami sedang koordinasi agar jalur Lantan bisa diresmikan seperti jalur Aik Berik,” bebernya.

Disisi lain, Pemerintah Desa Lantan juga tengah mengembangkan potensi kopi. Erwandi melihat sejauh ini kopi hasil petani di Desa Lantan hanya dibuat sebagai robusta saja.

“Sekarang kami sedang mendorong UMKM dan Ibu KWT ini agar bagaimana memanfaatkan potensi ini untuk diubah menjadi kopi bubuk kemudian kulit dibuat menjadi kopi cascara. Kemudian kami ajak pihak luar membantu pendamping membuat legalitasnya,” ujar Erwandi.

Selain mendorong tercapainya pengembangan komoditas unggulan, Pemdes Lantan melakukan upaya membangun kemitraan dengan lembaga-lembaga pemberdayaan maupun perguruan tinggi.

“Alhamdulillah sekarang kami sudah punya bangunan tempat pengeringan kopi dan itu bantuan dari lembaga Yayasan Rumah Energi NTB. Itu sudah terbangun,” ungkap Erwandi.

Desa Lantan dikenal sebagai desa yang kaya akan destinasi wisata. Desa ini memiliki 24 air terjun. Antara lain, Air Terjun Elong Tuna, Air Terjun Babak Pelangi, Air Terjun Titian Batu Kawangan, Air Terjun Sakura, Air Terjun Bebet Bebasak, Air Terjun Benciwe, Air Terjun Sibu Sipit, dan masih banyak lagi.

“TPS3R merupakan bantuan dari BPPW (Balai Prasarana Permukiman Wilayah) NTB pada 2023 untuk memantik masyarakat peternak untuk mengurangi limbah dari kotoran ternak,” beber Erwandi.

Kegiatan pemilihan dan pengolahan secara sederhana telah dimulai pada akhir 2023 dan masih dilakukan sampai sekarang dengan dukungan penggunaan dana desa (DD) untuk melakukan pembelian beberapa unit kendaraan roda tiga pengangkut sampah. Tambahnya

Adapun pembangunan beberapa unit biogas telah dilakukan oleh pihak lembaga mitra Yayasan Rumah Energi Desa Lantan. Selanjutnya pada 2024 akan dilakukan pembangunan biogas dengan dukungan anggaran stimulan melalui dana desa.

“Dengan adanya Pemdes dan Bumdes dapat memberikan kontribusi untuk pendapatan asli desa. Pada 2022 pendapatan asli Desa Lantan sebesar Rp 21 juta dan 2023 sebesar Rp 25 juta,” pungkas Erwandi.

Penulis : Fais
Editor : Danu

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *